Ketiga, refleks oke banget
Gerakan refleks biasanya terlihat saat musuh menembak atau menanduk bola di area penalti. Gerak bola sepersekian detik. Di situ kecerdasan kiper dalam refleksnya menentukan.Â
Ia bisa menutup dengan tangan, kaki, atau bagian badan lainnya. Paes juga jago di sini. Beberapa kali kesempatan pemain lawan membuat gol, ia gagalkan dengan refleks yang cekatan.
Refleks itu biasanya terjadi dalam durasi supercepat. Jika kemelut di depan gawang, refleks adalah senjata utama.Â
Bagaimana hendak bersiap kalau situasi di kotak penalti begitu riuh, baik oleh lawan maupun kawan. Kalau sudah begitu, kiper yang berlatih refleks bagus, pasti punya kans menggagalkan peluang lawan. Kiper baru kita ini, setakat pengamatan saya, apik tenan. Jos.
Keempat, siap dalam tekanan dan peluang gol berkali-kali
Paes juga tipikal kiper yang siap dengan serbuan lawan dan mampu menggagalkan peluang dalam tiga kali kesempatan lawan. Ia sering bisa tiga kali berturut-turut menepis bola dari satu skema serangan yang durasinya pendek sekali.Â
Jarak antara tepisan satu, kedua, dan ketiga, hanya di lima detik. Dan Paes membuktikan ia bisa.
Kiper yang pernah jadi penjaga gawang FC Utrect di Eredivisie Belanda ini piawai menepis bola berturut-turut. Gerakannya cepat sekali dari satu save ke save lainnya.Â
Biasanya kiper, kalau sudah bisa menepis tiga tembakan dalam durasi pendek, bakal kasih makian ke lini belakang. Atau paling tidak meluapkan kepuasannya dengan berteriak sambil meminta bek mengatur lini belakang supaya makin solid.Â
Paes, Paes, ketemu aja nih PSSI, kiper kayak gini.