Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pemilu 2024 dan Iklan Politik di Media Massa

24 Mei 2023   12:25 Diperbarui: 26 Mei 2023   09:35 648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber foto ilustrasi: pemiluupdate.com
Sumber foto ilustrasi: pemiluupdate.com

Jadinya adil. Semua pasangan calon dapat porsi sama. Sudah ada larangan selama masa kampanye resmi tak boleh pasangan calon atau partai politik pasang iklan di media massa. Termasuk media cetak.

Saya mencatat, tahun 2015 itulah titik balik iklan di media massa konvensional. Maksudnya, sudah ada perubahan signifikan. 

Iklan kini tak lagi jor-joran di media massa koran. Surut sesurut-surutnya. 

Apalagi media massa daring berupa web, situs, portal berita makin marak. Terlebih sekarang, entah sudah berapa juta web yang ada di Indonesia.

Di pemerintah provinsi saja kabarnya sudah lima ratusan web yang mengajukan kerja sama kemediaan dengan kominfo. Luar biasa. Jatah media cetak makin tergerus. 

Wajar kalau banyak koran yang mati. Iklan meredup, karyawan dipangkas. 

Eksemplar berkurang. Tinggal tunggu di tubir jurang. Bahasa halusnya senjakala.

Kesimpulan hal ini bisa terjadi.

Kesatu, koran sudah ditinggalkan

Banyak sudah studi serius atau tulisan opini dan esai yang menulis ini. Sekarang ini sudah bukan masanya lagi koran. Koran sudah bisa dibilang mati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun