Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Tips Istikamah Menjaga Hobi Menulis Kala Ramadan, Ikhtiar Menajamkan Gagasan

13 April 2023   19:07 Diperbarui: 13 April 2023   19:13 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari tokopedia

Alhamdulillah sudah beberapa tahun ini Kompasiana selalu menyediakan ruang untuk menulis khusus bulan Ramadan. Bahkan, panitia mempersiapkan hadiah yang luar biasa. 

Tahun ini sepeda motor listrik. Mungkin tahun depan mobil listrik, amin. Siapa tahu. Ini bulan bagus. Aminkan saja pengharapan ke hadirat Tuhan, siapa tahu ada kans diijabah dan jadi kenyataan.

Hobi yang menjadi minat besar barangkali semua kompasianer di sini adalah menulis. Menulis menjadi hobi yang mencerahkan bagi diri sendiri maupun orang lain. 

Dengan adanya rumah besar Kompasiana, tulisan kita berpeluang untuk dibaca banyak orang. Syukur-syukur menjadi inspirasi pembacanya. Syukur alhamdulillah lagi bila mampu menjadi rujukan untuk sebuah perubahan.

Ramadan ini bagus dijadikan sarana menajamkan pikiran kita yang terejawantahkan dalam bentuk tulisan. Ramadan memberikan kita waktu dan ruang yang cukup sebetulnya untuk menatahkan narasi kebaikan di dalamnya.

Pikiran kita mesti diberikan asupan nutrisi yang baik. Saat Ramadan, pikiran kita terbantu dengan lingkungan yang menjadi lebih baik dan agamis. 

Maka itu, suasana yang baik itu selayaknya menjadi sarana kita menajamkan gagasan dalam bentuk tulisan.

Alhamdulillah Kompasiana menyediakan ruang ini. Bahkan, menantang kita untuk mengikuti pikiran dari panitia Samber THR 2023 ini untuk menulis dengan tema yang sudah ditentukan. Apalagi ada tema yang masih misteri dan tantangan kegiatan yang mesti diunggah ke laman media sosial.

Suanana religi yang sarat makna dalam Ramadan semestinya merangsang kita untuk menghasilkan pikiran dan tulisan yang baik. Ramadan memberikan kesempatan kepada kita untuk menata pikiran dan menghasilkan gagasan dalam bentuk tulisan.

Oleh karena itu, setiap kita memang mesti memanfaatkan tema yang sudah diberikan tenggatnya oleh administrator maupun tema lain. Apalagi buat kita yang memiliki satu atau dua blog lain selain Kompasiana. Tentu mesti lebih saksama lagi dalam menulis.

Saya memberikan saran untuk kita agar hobi menulis ini semakin maksimal di Ramadan. Juga agar pikiran kita makin tajam yang terimplementasi dalam bentuk tulisan.

Kesatu, waktu yang pas

Waktu yang pas tiap orang pasti berbeda. Maka itu, silakan mencari momentum yang pas untuk membuka laptop dan mulai menulis. Ada mungkin yang usai subuh mendapat ide menulis.

Ada juga yang pagi hari. Ada juga mungkin selepas asar sambil menunggu buka puasa. Juga bisa di waktu lain. Misalnya malam setelah usai tarawih dan tadarusan.

Kedua, membaca buku

Membaca buku bisa memberikan kita perspektif untuk menulis. Dengan membaca buku kita mendapat asupan nutrisi baru. Dengan membaca, kita bisa mengukur tingkat penerimaan otak kita terhadap narasi yang kita nikmati. Dari situ kita bisa semakin tajam dalam menghasilkan gagasan dalam bentuk tulisan.

Ketiga, melempar gagasan awal

Ada baiknya jika kita memiliki komunitas kecil yang mendukung dalam hobi menulis ini. Dari situ kita bisa melempar ide gagasan untuk kemudian ditanggapi. 

Dari gagasan itu kita mendapat pencerahan. Apakah ada penambahan ide lain atau penajaman lain sehingga tulisan kita itu benar-benar bagus dan dibutuhkan.

Membiasakan melempar gagasan dalam ruang kecil tapi kritis itu bisa semakin membuat gagasan kita bernas. Dari situ, ada awalan untuk mengelaborasi ide sampai pada noktah yang lain. 

Itu barangkali yang sejak awal belum ada dalam benak kita. Dengan adanya respons ini, topik tulisan kita bisa makin terang benderang.

Keempat, mengeksekusi gagasan

Percuma jika gagasan tadi lama mengendap dan tidak ada tindakan untuk merealisasikan ke dalam tulisan. Begitu sudah matang, silakan mengeksekusinya sampai jadi. Silakan juga untuk menempatkan tulisan itu pada blog atau mengirimnya kepada media massa.

Jika diunggah di media sosial, silakan juga melihat respons dari pembaca. Bagaimana respons mereka akan terlihat biasanya di kolom percakapan media sosial tempat kita mendistribusikan tulisan. Misalnya di Facebook.

Kelima, istikamah

Hobi menulis kala Ramadan ini datangnya sebulan sekali. Masuk Syawal sudah beda lagi urusan. 

Ramadan memang bulan istimewa. Ibadah meningkat, kuantitas tulisan juga meningkat. Karena itulah maksimalkan sisa hari di Ramadan ini dengan meningkatkan kualitas tulisan.

Hobi menulis dalam bulan Ramadan boleh jadi menjadi tolok ukur apakah kita akan seproduktif ini atau tidak. Jika kita mampu istikamah di Ramadan ini dalam konteks hobi menulis, agaknya bulan-bulan depan tulisan kita bisa lebih banyak berkualitas. 

Begitu cara saya mengisi Ramadan dengan meningkatkan intensitas hobi menulis ini. Bagaimana dengan Anda? Selamat berpuasa. [Adian Saputra]

Foto pinjam dari sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun