Percuma jika gagasan tadi lama mengendap dan tidak ada tindakan untuk merealisasikan ke dalam tulisan. Begitu sudah matang, silakan mengeksekusinya sampai jadi. Silakan juga untuk menempatkan tulisan itu pada blog atau mengirimnya kepada media massa.
Jika diunggah di media sosial, silakan juga melihat respons dari pembaca. Bagaimana respons mereka akan terlihat biasanya di kolom percakapan media sosial tempat kita mendistribusikan tulisan. Misalnya di Facebook.
Kelima, istikamah
Hobi menulis kala Ramadan ini datangnya sebulan sekali. Masuk Syawal sudah beda lagi urusan.Â
Ramadan memang bulan istimewa. Ibadah meningkat, kuantitas tulisan juga meningkat. Karena itulah maksimalkan sisa hari di Ramadan ini dengan meningkatkan kualitas tulisan.
Hobi menulis dalam bulan Ramadan boleh jadi menjadi tolok ukur apakah kita akan seproduktif ini atau tidak. Jika kita mampu istikamah di Ramadan ini dalam konteks hobi menulis, agaknya bulan-bulan depan tulisan kita bisa lebih banyak berkualitas.Â
Begitu cara saya mengisi Ramadan dengan meningkatkan intensitas hobi menulis ini. Bagaimana dengan Anda? Selamat berpuasa. [Adian Saputra]
Foto pinjam dari sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H