Apalagi masa sekarang tantangan semakin berat dengan media sosial dan gawai berbasis internet.
Kita mesti mencoba menghidupkan lagi tradisi ini supaya generasi mudah punya kecintaan dengan ibadah. Ya tentu tak muluk-muluk.
Setidaknya mereka mau mencoba. Soal ke depan bagaimana, tentu pengurus masjid bisa menilai.
Justru ini menjadi satu elemen kekuatan tersendiri bagi pengurus masjid. Anak-anak itu bisa dikelompokkan ke dalam Risma sehingga lebih terarah.
Kedua, melatih kepercayaan diri
Menjadi pengisi kultum tentu bagus untuk meningkatkan kepercayaan diri. Mungkin selama ini tidak ada ruang untuk mereka.
Tapi di masjid di lingkungan rumah mereka, ada kans membentuk kepercayaan diri. Tentu diajak bicara dulu remaja dan diberikan kesempatan sekaligus arahan.
Dapat lima atau enam remaja putra atau putri juga tak masalah. Dari sinilah embrio untuk yang lain.
Dengan tampil begitu, mereka punya kepercayaan diri yang tinggi. Berawal dari sesuatu yang baru, ke depan itu bisa berpengaruh pada psikologi mereka. Generasi muda yang punya kepercayaan diri yang tinggi, tentu aset buat kita.
Ketiga, menjadikan contoh bagi yang lain
Pendidikan sebaya itu baik. Maksudnya, orang akan mau belajar dengan asyik dan nyaman dengan yang seumuran.