Rohis) dapat jatah mengisi kuliah tujuh menit (kultum) jelang tarawih. Sejak isya yang bertugas sudah datang.
Waktu masih SMA, pada malam Ramadan, mereka yang aktif di Rohani Islam (Pakaian sudah tentu rapi dan memakai kopiah. Baju koko yang paling tren waktu itu.
Saya juga kebagian. Pertama malahan. Maklum, ketua umum OSIS.
Dapat jatah duluan. Bicara di depan publik memang sudah saya mulai sejak kelas II SMA kini setara kelas XI.
Beberapa teman juga sudah pegang jadwal. Yang biasa kasih kajian mungkin tidak begitu sulit.
Namun, yang baru pertama kali ini yang gemetaran. Beberapa teman latihan keras sebelum tampil. Kebanyakan menghafal bahan dari buku-buku Islam tema Ramadan.
Pengurus masjid yang kebetulan dewan guru memang kasih kesempatan buat siswa untuk mengisi tausiyah singkat jelang tarawih. Hitung-hitung belajar jadi penceramah.
Jadi mubalig. Setidaknya selama SMA ada pengalaman jadi ustaz.
Di sekolah kami, SMAN 2 Bandar Lampung, dulu namanya SMAN 2 Tanjungkarang, memprogramkan ini memang mudah. Masjid ada dan luas.
Di Lampung, sekolah kami ini termasuk yang paling awal punya masjid. Angkatan kami keluar SMA tahun 1997 Masjid Nurul Hidayah sudah berdiri.
Kini bahkan makin luas dan keren. Lebih nyaman ketimbang awal-awal dahulu digunakan.