PHK dan Urgensi Penghasilan Dobel Gardan

Usai di-PHK itu Papi tidak tinggal diam. Setelah tak lagi mengurus kebun, ia ikut kerja kakak sepupu ibu di Sumatera Selatan. Upahnya dulu lima ratus ribu rupiah saban bulan. 

Lumayan ada penghasilan. Cuma ya itu, Papi jauh. Jarang pulang. Paling pulang kalau jelang Lebaran.

Saya ingin mendedahkan nasihat Papi tadi soal dobel gardan. Memang benar, ada baiknya suami dan istri kerja. Meski demikian, tanggung jawab menghidupi keluarga ada pada suami. 

Dengar-dengar penceramah, uang istri itu uang dia sendiri. Sedangkan uang suami ya uang istri juga. Buat dipakai kegiatan sehari-hari. Dari makan sampai sekolah anak.

Rasanya untuk keluarga zaman sekarang, rata-rata dua-duanya kerja, baik suami maupun istri. Teman-teman saya seangkatan rata-rata bekerja semua, suami dan istri. 

Tetangga di lingkungan rumah juga demikian. Ada juga yang hanya suami yang kerja sedangkan istri di rumah saja.

Istri saya kebetulan kerja juga. Kami sama-sama orang media massa. 

Istri bekerja sebagai produser eksekutif di inewsTV Lampung, televisi berita berjaringan milik Hary Tanoe. Bos MNC Grup dan ketua umum Partai Perindo. Tahu kan marsnya? Hahaha. Terkenal banget tuh.

Istri juga Kompasianer. Dia duluan yang kasih tahu saya tahun 2010 ada Kompasiana. Dia malah bikin akun belakangan. 

Hobinya rada beda dengan saya. Dia suka menulis musik dan film. Saya suka menulis jurnalisme yang agak seriusan, hahaha.

Saya minta rida sama istri. Kalau-kalau gajinya ikut termakan oleh saya. Apalagi sejak 2017 saya bisa dibilang tak punya penghasilan tetap. Namun, tetap berpenghasilan.