Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengapa Profesi Pustakawan Acap Dipandang Sebelah Mata?

22 Februari 2023   14:57 Diperbarui: 23 Februari 2023   10:00 1330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pustakawan merapihkan tumpukan buku-buku di Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2017). (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Pustakawan juga bisa mengisi waktunya dengan aktif di media sosial. Kontennya tentu saja tak jauh-jauh dari literasi, buku, dan sebagainya. Instagram dan Tiktok bisa dipakai. Bisa mencuplik satu halaman sebuah novel untuk dibacakan.

Pengarang kenamaan Indonesia, Helvy Tiana Rosa, yang juga dosen, saban pertemuan kasih tugas ke mahasiswa. Setiap mahasiswa wajib menghafal satu larik narasi dari buku yang mereka baca. 

Tidak panjang-panjang. Paling satu alinea atau bahkan dua kalimat. Cara ini mendekatkan mahasiswa pada sastra, pada literasi, pada kesukaan dan kebiasaan menbaca.

Ini juga bisa dilakukan di media sosial. Pustakawan bisa membacakan beberapa baris isi buku yang sedang tren. Ini untuk memancing minat warganet untuk suka membaca.

Semoga dengan usulan ini, ke depan tidak lagi dipandang sebelah mata lagi profesi pustakawan. Justru ini profesi yang strategis. 

Kebayang kan, ada pustakawan keren? Saban hari menulis di media sosial, bikin konten TikTok dengan narasi sastra, dan setiap bulan bikin ajang penulisan. Belum lagi sering tampil untuk memberikan materi kepenulisan.

Kalau sudah begitu, mana bisa dipandang lagi sebelah mata. Memangnya bajak laut, hanya punya sebelah mata. Terima kasih sudah membaca dengan saksama dan dalam tempo yang lumayan lama. [Adian Saputra]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun