Ini akan mendekatkan pustakawan dengan orang di luar lembaganya. Ini juga berguna untuk membangun relasi dengan orang lain.
Lomba semacam ini pasti banyak peminat. Asal informasinya masif dan menyentuh komunitas-komunitas literasi, pasti banyak yang mau ikutan.
Keempat, menginisiasi pelatihan kepenulisan
Pustakawan bisa juga mengadakan kegiatan pelatihan kepenulisan. Siswa diajak serta untuk ikut. Undang penulis untuk mau memberikan materi yang menarik kepada siswa. Dengan begitu, ada pemantik orang mau datang ke perpustakaan yang tidak melulu urusannya membaca.
Dengan diadakan pelatihan, pasti banyak yang tertarik. Mereka yang belum punya hobi menulis, setidaknya dikenalkan.Â
Yang sudah ada talenta, makin terasah. Yang sudah biasa, akan semakin mahir. Publik pasti juga salut bahwa pustakawan mampu menginisiasi acara yang berguna semacam itu.
Kelima, aktif kerja sama pojok baca
Pustakawan juga bisa melakukan kerja sama dengan pengelola taman baca masyarakat. Misalnya sekali dalam sebulan bikin kegiatan bareng. Biasanya akhir pekan.Â
Mungkin bisa membawa beberapa koleksi perpustakaan di Car Free Day atau alun-alun kota. Di sana selain menggelar lapak bacaan, juga bisa diadakan kegiatan mendongeng atau menceritakan profil penulis terkenal.
Pengelola taman baca pasti akan senang bisa bekerja sama. Kerja sama akan mendapatkan hasil maksimal ketimbang dikerjakan sendiri. Budaya literasi akan makin bisa dipatrikan jika semua elemen masyarakat kerja sama.
Keenam, literasi di media sosial