Semakin ringkas semakin bagus. Percayalah. Kalimat yang lebih ringkas lebih mudah dipahami.Â
Kalimat yang berpanjang kalam makin sulit dipahami. Apalagi kalimat yang napas sudah habis, tulisan belum selesai dibaca.
Kalau kita tipikal yang suka berpanjang kata dalam kalimat, dari sekarang diubah. Mulailah mengukir kalimat supaya makin ramping.Â
Kalau ramping, enak dibaca dan mudah dipahami. Tulisan kita barangkali tak bagus-bagus amat. Namun, jika ditulis dengan ringkas, masih mudah diterima.
Kedua, cermati kesalahan penulisan kata
Typo yang kebanyakan sangat mengganggu. Sedikit juga mengganggu sih. Tapi setidaknya kita upayakan bisa memaksimalkan pengoreksian ini.Â
Jangan malas membaca lagi meski memang tak asyik edit tulisan sendiri. Mestinya ada orang khusus yang melakukan. Akan tetapi, karena ini untuk kebutuhan sendiri, swasuntinglah.
Semua tulisan dibaca lagi dari atas sampai bawah. Eks Pemred Media Indonesia Saur Hutabarat dalam sebuah pelatihan penyuntingan yang saya ikuti bilang, read the whole, edit line by line.
Baca keseluruhan dengan saksama. Jika ada yang masih keliru, perbaiki. Kalau sudah yakin semua oke, barulah swasunting kelar.
Ketiga, memasukkan diksi baru
Tulisan yang baik juga mengedukasi pembaca. Karena ini soal bahasa, ada baiknya membuka kamus. Kalau ada satu kata yang berulang, cobalah cari pengganti.Â