Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

STY dan Shadow Football Anatoli Polosin

6 Januari 2023   11:21 Diperbarui: 7 Januari 2023   06:09 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan tenang, Ferril menaikkan bola kemudian ia memberikan umpan kepada rekannya melewati tiga kepala pemain lawan. Amboi, cantiknya.

Saya juga melihat bagaimana kiper Eddy Harto menjadi tembok terakhir yang sangat baik pengambilan bolanya. Nyaris setiap kali ada umpan lambung dari sisi kiri dan kanan pertahanan kita, Eddy bisa memetik bola di udara dengan manis.

Fisik pemain memang menjadi kuat sekali. Bayangkan saja, semifinal dan final dilangsungkan 120 menit plus adu penalti. Pasukan Polosin bisa memaksimalkan tenaga mereka demi meraih emas. 

Cara mainnya pun simpel. Jika ada lawan, tidak memaksakan untuk menggiring, melainkan mengoper kepada rekan. Sepak bola itu simpel kata Johan Cruyff, tapi justru pemain bola sering sulit main bola dengan simpel.

Genjotan fisik pelatih timnas kita sekarang Shin Tae Yong (STY) memang berkelas dan punya dampak baik bagi tim kita. Namun, jika dibandingkan kala mendiang Polosin melatih tim ini tahun 1991, STY masih lebih "toleran".

Polosin tak perlu memulangkan pemain. Pemain sendiri yang pulang karena tidak kuat dengan nmetode latihan ala prajurit Kopassus. 

Kas Hartadi, salah satu penggawa timnas kala itu sampai bilang, ini main bola apaan, kok lari terus dan naik bukit segala.

Selamat berjuang timnas kita. Semoga tahun ini juara. Andai shadow footbal belum bisa diterapkan, setidaknya fisik pemain makin digenjot supaya tahan banting di lapangan sampai bulir keringat yang paling akhir. Salam hangat dari Bandar Lampung, Jumat, 6 Januari 2023. [Adian Saputra]

Gambar dari SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun