Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

STY dan Shadow Football Anatoli Polosin

6 Januari 2023   11:21 Diperbarui: 7 Januari 2023   06:09 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intinya, fisik semua pemain ditempa gila-gilaan. Vo2Max mereka sama dengan pemain Eropa. Polosin sukses dengan gaya melatihnya.

Satu yang sering disebut banyak pakar bola adalah shadow football. Pemain diminta bermain tanpa ada bola sama sekali. Mereka hanya memvisualisasikan dalam angan ke mana bola hendak dioper. 

Sempat juga ada ujaran. "Ini main bola apaan sih. Kerjanya lari-lari melulu."

Jika ada sesi dengan bola, tiap pemain diminta menyentuh bola sebanyak 150 kali selama 90 menit. Polosin beralasan, dengan cara ini tiap pemain punya peran dan kontribusi dalam tim. 

Tiga bulan masa pelatnas akhirnya membuahkan hasil. Padahal usai pelatnas dan sebelum SEA Games, timnas babak belur pada pertandingan uji coba. Gawang jebol 17 kali dan hanya satu kali memasukkan. 

Catatan suram jelang SEA Games Filipina. Namun, Polosin bergeming. Puncaknya adalah SEA Games.

Saya kebetulan waktu itu memang rajin menonton siaran TVRI kala Ferril Raymond Hattu dkk bertanding. Tiga lawan di grup yakni Malaysia, Vietnam, dan Filipina sukses dikalahkan. 

Di semifinal, giliran Singapura dilibas lewat adu tendangan penalti. Juga demikian di final bersua favorit Thailand, Indonesia juga menang adu penalti. Kiper Eddy Harto jadi pahlawan.

Menyaksikan pertandingan saat itu, saya masih ingat betul betapa semua pemain punya daya jelajah yang tinggi. Tiap orang menekan lawan begitu bola di pihak musuh. 

Satu fragmen yang masih saya ingat sampai sekarang adalah monemtum final lawan Thailand. Kapten Ferril Raymond Hattu sedang menguasai bola di dekat bendera kecil sepak pojok. Ia dikelilingi tiga pemain lawan. 

Ferril bertubuh jangkung. Badannya tak begitu lebar. Tapi ia menjaga bola dengan luar biasa. Saat kakinya melindungi bola dari sergapan lawan, tangannya merentang menghalangi tiga pemain Thailand yang hendak merebut bola. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun