Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paspampres dari Bank Sampah

22 Desember 2022   20:57 Diperbarui: 22 Desember 2022   21:07 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika sekarang banyak cerita indah, Lukman mengatakan, itu hasil yang dinikmati sekarang. Namun, pada awalnya mengelola bank sampah ini banyak kendala yang dihadapi.

Homsi Wasrobir pada 2017 aktif sebagai ketua di Lembaga Kesejahteraan Masyarakat atau LKM di Pringsewu Barat. Saat itu Dinas Lingkungan Hidup memulai program bank sampah. Homsi kemudian mengajak Lukman yang dinilainya punya daya juang yang tinggi. Yang juga penting, Lukman bukan tipikal orang yang langsung berpikir soal uang. Apalagi ini relatif baru bagi mereka.

Kata Lukman, selama dua bulan awal mengelola bank sampah ini belum ada gambaran arah yang akan dituju. Semuanya masih gelap meski ada pembekalan dari dinas setempat. Masyarakat juga belum percaya dengan efektivitas bank sampah ini. Alhasil, dua bulan itu Lukman dkk yang berjumlah 25 orang masih meraba-raba. Namun, mereka jalan terus.

Saking semangatnya, Lukman kadang menyewa tempat untuk mengadakan kegiatan sosialisasi soal bank sampah. Kadang duit dari kantong sendiri ikut keluar. Lukman dibantu Homsi dan rekan yang lain pantang mundur. Beberapa pengelola bank sampah periode awal itu ada juga yang mundur hingga susut sampai dengan lima orang.

Lukman kemudian melakukan akselerasi. Lukman jemput bola. Ia menghubungi pondok pesantren agar mau sampahnya dikelola bank sampah. Ia juga bekerja sama dengan pengepul untuk barang rongsokan. Untuk menambal kas supaya tidak bocor, Lukman dkk membikin pot bunga.

"Segala daya upaya kami lakukan supaya bank sampah ini berhasil. Alhamdulillah tahun 2018 booming," ujar Lukman.

Armada untuk mengangkut sampah pun bertambah. Ada empat yang siaga saban hari melayani warga. Pengelolaan buku tabungan bank sampah warga pun makin rapi terkelola. Dinas Lingkungan Hidup Pringsewu pun memberikan tambahan motor beroda tiga berkelir merah untuk digunakan di Jejama Secancanan.

Tahun 2018-2019, pengelola bank sampah ini mulai intensif merajut komunikasi dengan Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kementerian PUPR. Adalah Muhammad Ridwan yang menjalin komunikasi itu. Lulusan Universitas Pendidikan Indonesia itu didapuk sebagai Koordinator Program Kotaku Kabupaten Pringsewu. Ridwan melihat apa yang dikerjakan beberapa pengelola bank sampah di kabupaten ini layak untuk mendapatkan bantuan lewat program Kotaku. Tak hanya yang dikelola Lukman dkk di Pringsewu Barat.

Ada juga beberapa lainnya. Termasuk bank sampah di Pringsewu Utara dan Selatan yang nantinya menjadi embrio terbentuknya Tempat Pengolahan Sampah Reuse Reduce Recycle (TPS 3R). Dari sana komunikasi terjalin. Lokasi pun mulai dilirik sebagai tempat pengelolaan sampah yang lebih representatif. Survei dilakukan. Penilaian dari A sampai Z dikerjakan dengan cermat. Yang jelas, tanah yang akan digunakan mesti aset pemerintah daerah. Setelah semua beres dan tak ada masalah, Kementerian bisa bekerja. Ringkas cerita, upaya membangun TPS 3R di tiga bank sampah kelar pada 14 Juli 2021. Ditambah dua Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Podomoro dan Sidoharjo.

Lukman jelas bersyukur. Tempat yang dahulu ia idam-idamkan sudah terwujud. Gedungnya megah dan luas. Di antara yang lain, TPS 3R Jejama Secancanan yang dimanajeri Lukman ini terbilang paling luas. Ruangan dalamnya laksana gedung pertemuan yang muat menampung ratusan orang.

Lantaran syukur tadi, Lukman kemudian makin melesat. Ia ajak kawan-kawannya untuk memaksimalkan pengelolaan sampah di sini. Beberapa kampus ia datangi untuk memercayakan pengelolaan sampahnya kepada TPS 3R Jejama Secancanan. Responsnya pun bagus. Nama TPS 3R Jejama Secancanan Pringsewu Barat makin berkibar. Bupati Abah Sujadi juga bungah dengan pencapaian prestasi yang ditorehkan Lukman dkk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun