Saya berpikir, dengan pengalaman kerja selama ini, mungkin ada kans lebih baik dari sisi tantangan, karier, dan juga soal kesejahteraan. Sedari lama, saya memang menggadang-gadang agar jurnalis juga punya saham di perusahaan media tempat dia bekerja.
Maka, saya berusaha mencari apakah ada media massa, wabilkhusus portal berita, yang bersedia memberikan secuil saham kepada pekerja medianya. Harapan itu hadir saat sebuah portal berita baru tayang di Lampung. Namanya jejamo.com. jejamo ini bahasa Lampung yang artinya kira-kira berjamaah atau bareng-bareng. Sebuah nama yang pas secara filosofi dan enak pula didengar.
Dua pemilik utamanya masih muda. Kebetulan pula sudah kenal lama. Yang satu adik kelas waktu di SMAN 2 Bandar Lampung, yang satunya karib di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan sering mengerjakan proyek penulisan bareng.
Saya kemudian mengajukan diri untuk bergabung karena saat mereka membuat web ini, saya pun diberi informasi. Apalagi saya mengetahui, person untuk mengurus redaksi pada pucuk pimpinan belum ada yang ajek.
Saya kemudian mengajukan diri bergabung. Namun, lantaran pengalaman bekerja di beberapa media dan mau ada progres, saya mengajukan empat keinginan: jabatan pemimpin redaksi, gaji layak dan manusiawi, saham sekian persen meski kecil, dan mobil dinas. Alhamdulillah, dua anak muda pemilik jejamo.com sepakat. Maka, per tanggal 5 Oktober saya mulai bertugas. Tiga poin permintaan disetujui dengan lekas. Hanya soal mobil dinas masih menunggu progres perusahaan. Buat saya semua itu sudah oke.
Paling tidak, komitmen yang dibangun kedua pihak memang terlihat dengan jelas. Saya mencoba mempertaruhkan semua kredibilitas dan kemampuan saya di web seumur jagung ini. Alhamdulillah, progres jelas. Dengan dukungan tim IT yang tangguh, selama empat bulan, pengunjung dan jumlah halaman jejamo.com yang dibuka pembaca, makin banyak. Pergerakan peringkat kami di situs pemeringkat internasional alexa.com naik signifikan.
Hingga tulisan ini saya bikin dan posting di Kompasiana, peringkat Indonesia jejamo.com di angka 1.777. Ini peringkat web tertinggi yang ada di Lampung, bahkan Sumatera bagian selatan. Beberapa “raksasa” online yang lebih duluan tayang, peringkatnya alhamdulillah di bawah jejamo.com. soal jejamo.com cukup sampai di sini.
Sesuai dengan topik tulisan, yang ingin saya ulas adalah soal kepemilikan saham. Pekerja media, setahu saya, memang sudah sering menyuarakan agar saham karyawan diberikan. Meski nominal kecil, itu penting untuk masa depan.
Beberapa jurnalis senior AJI di Jakarta, kabarnya sudah banyak yang pindah kerja dan mendapat jabatan bagus serta saham. Ini penting. Karena jurnalis juga mau sejahtera. Tapi buat Lampung, mungkin baru kali ini ada yang “berani” demikian dan ndilalahnya disetujui manajemen.
Ada beberapa keuntungan jika pekerja media diberikan saham.
Pertama, karyawan merasa memiliki perusahaan. Dengan memberikan saham, karyawan akan merasa memiliki perusahaan itu. Baik buruknya performa perusahaan pers atau media massa, akan tergambar dari kinerja pekerjanya. Dan jika pekerja sudah merasa itu rumah mereka sendiri, insya Allah akan bekerja giat dan tak malas-malasan.