Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Terbitkan Miss Independent, Cara Cantik Hawra Dila Menepis Galau Kawula Muda

20 Mei 2015   23:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Miss Independent bukanlah cewek matre yang menguras isi ATM pasangannya. Juga bukan selalu menuntut kehadiran pasangan di setiap kesempatan. Juga bukan tipikal perempuan yang posesif dengan membatasi pergaulan pasangannya.

Buat Dila, dalam konteks keindonesiaan, sosok Miss Independent ia temukan dalam diri Ainun Habibie. Istri dari mantan Presiden BJ Habibie. Mengapa? Dila punya alasan yang kuat.

"Ibu Ainun selalu mendukung suami dengan sabar dan memulai semua dari nol. Ia juga perempuan yang mandiri dan pantang menyerah. Saat harus dioperasi, Ainun yang justru menghibur Habibie dan anak-anaknya. Dan Ainun pernah berbohong soal kanker yang ia derita karena saat itu Habibie tengah dibutuhkan Indonesia," kata Dila.

*

Kehadiran buku Miss Independent buat Dila adalah tonggak yang makin meneguhkan cara memotivasi generasi muda di Bandar Lampung. Dengan kehadiran buku ini, Dila makin mudah memberikan advis kepada banyak perempuan muda, tak hanya di Lampung, tapi juga seantero Indonesia.

"Alhamdulillah respons pembaca luar biasa. Mereka sering sapa saya via Twitter dan Facebook kalau mereka mendapatkan sesuatu usai membaca Miss Independent. Ahamdulillah sekali," ujar Dila seraya tersenyum. Manis.

Agar menghimpun semua mantan peserta seminar yang pernah ia isi, Dila membikin perkumpulan yang dinamakan Yayasan Miss Independent. Anggotanya adalah semua remaja putri yang pernah mengikuti seminar dan advis yang diberikan. Termasuk juga para pembaca bukunya itu.

"Setidaknya kalau sudah ada bukunya, teman-teman bisa mengambil pelajaran tanpa menghubungi saya secara langsung. Ini juga ungkapan terima kasih kepada mereka lantaran mereka juga buku ini bisa ditulis dan diterbitkan," ujarnya.

Dila makin semangat memberikan materi seminar dan saran serta nasihat. Ia ingin semua perempuan di dunia menjadi Miss Independent. Cinta tak boleh membutakan akal. Sebaliknya, logika tak melulu mengalahkan perasaan cinta yang memang sudah diciptakan Tuhan sejak manusia ada.

Hari-hari Dila sejak Miss Independent terbit cukup padat. Dari satu orang ke orang lain. Dari satu tempat ke tempat lain. Dari satu seminar ke seminar lain. Sembari menunggu datangnya Mr Independent yang bakal membawanya ke kehidupan berkeluarga. Salam buat kamu, Hawra Dila, Miss Independent.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun