Mohon tunggu...
Adi Putra
Adi Putra Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STT Pelita Dunia

Bonum est Faciendum et Prosequendum et Malum Vitandum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Empat Kualitas Hidup Orang Kristen

29 Oktober 2024   07:36 Diperbarui: 29 Oktober 2024   07:53 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pinterest.com/jamespadlockUS/

Dalam Efesus 4:2, Paulus mendaftarkan 4 kualitas hidup orang Kristen. Pertama bahwa kita perlu untuk menjadi "rendah hati". Semua orang bernilai bagi Allah. Sehingga tidak satu orang Kristen pun yang lebih penting dari orang Kristen yang lain. 

Menjadi rendah hati berarti mengenali hal ini. Kita tidak boleh angkuh. Kita tidak boleh berpikir bahwa kita lebih penting dari orang lain. 

Orang Yunani memahami hal ini berbeda dari orang Yahudi. Orang Yunani tidak pernah berpikir bahwa orang menjadi rendah hati. Mereka tidak mau menjadi rendah hati. Menjadi rendah hati adalah menjadi lemah. Mereka menggunakan tumbuhan untuk menggambarkan hal ini.

 Tumbuhan bergantung kepada tanah dan itu selalu sama dengan mencoba untuk menyembunyikan batangnya. Orang Yunani tidak seperti itu. Mereka tidak berpikir bahwa menjadi rendah hati adalah sebuah kualitas yang baik. Tidak banyak orang juga melakukan hari ini.

Bagaimanapun, Paulus memberikan sebuah arti yang baru terhadap kata "humble" (rendah hati). Seorang Kristen tidak boleh memiliki penilaian yang berlebihan tentang dirinya. Tetapi dia akan perlu untuk mengetahui dirinya seperti apa adanya dia. 

Dia akan seperti kehidupan Kristus. Dia akan membandingkan kehidupannya dengan kehidupan Tuhan. Kemudian dia akan melihat betapa lemah dan egois. 

Dia akan melihat perbedaan yang besar. Kemudian dia akan mempunyai sebuah opini yang benar tentang dirinya sendiri. Sebab dia berpikir seperti ini, dia akan respek dengan orang lain. 

Dia akan menjadi baik kepada mereka. Yesus rendah hati ketika Dia menjadi manusia (Flp. 2:6-7). Paulus juga berkata bahwa tidak hanya "rendah hati" tetapi "rendah hati yang komplet". Seorang Kristen akan menjadi rendah hati dalam setiap cara.

Bagaimana pun, seorang Kristen dapat berpikir yang baik tentang dirinya dan dia akan demikian. Tetapi ini hanya ketika dia mengerti kebenaran tentang dirinya. Ya, dia telah menjadi pribadi yang baik sebab itu yang Allah inginkan.

 Tetapi hal ini hanya melalui anugerah yang Allah telah berikan kepadanya. Ini berarti bahwa Allah tidak ingin kamu selalu berpikir bahwa kamu adalah seorang yang berpribadi yang buruk. Dia mau kamu berpikir tentang dirimu sejenak.   

Kualitas yang kedua adalah menjadi "lemah-lembut". Ini berarti berada di bawah kontrol. Hal ini seperti seekor kuda. Dia kuat tetapi di dalam control yang sempurna. Ini seperti seorang laki-laki yang dapat mengontrol dirinya. 

Dia menggunakan kekuatannya untuk tujuan yang baik. Dia lemah-lembut dengan orang lain. Dia akan berbuat baik kepada mereka. Ini seperti Yesus. 

Dia berkata tentang dirinya, "sikapku lemah-lembut dan rendah hati". Seseorang yang lemah-lembut tidak akan kuatir jika seseorang menyakitinya. Dan dia tidak akan kuatir jika seseorang melakukan sesuatu yang salah terhadapnya.

Kualitas yang ketiga adalah menjadi "sabar" (sabar menderita). Ini tidak berarti menyerah ketika berbagai hal melawan kamu. Andaikata seseorang melakukan yang salah kepadamu. 

Kamu tidak harus melakukan yang sama kepada mereka. Hal ini yang Allah sukai (Rom. 2:4). Dia tidak bertindak buruk melawan kita ketika kita bertindak buruk melawan-Nya.

Kualitas yang keempat adalah bersikap toleran. Ini adalah kesabaran yang praktis dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah memperlihatkan cinta kepada orang yang tidak senang dengan kamu". 

Ini adalah sabar dengan kesalahan orang lain. Kamu tetap mengasihi seseorang meskipun dia melakukan berbagai kesalahan. Itu berarti bahwa kamu tidak seperti itu. 

Paulus mau sahabat-sahabatnya hanya memiliki kualitas-kualitas ini dalam kasih. Paulus telah berdoa untuk teman-temannya (3:17). Dia berdoa bahwa mereka akan menjadi seperti tumbuhan dengan berakar di dalam tanah dari kasihnya (3:17). Sekarang dia berdoa bahwa orang-orang Kristen akan memiliki segala kualitas ini dalam kasih. AP.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun