Kualitas yang kedua adalah menjadi "lemah-lembut". Ini berarti berada di bawah kontrol. Hal ini seperti seekor kuda. Dia kuat tetapi di dalam control yang sempurna. Ini seperti seorang laki-laki yang dapat mengontrol dirinya.Â
Dia menggunakan kekuatannya untuk tujuan yang baik. Dia lemah-lembut dengan orang lain. Dia akan berbuat baik kepada mereka. Ini seperti Yesus.Â
Dia berkata tentang dirinya, "sikapku lemah-lembut dan rendah hati". Seseorang yang lemah-lembut tidak akan kuatir jika seseorang menyakitinya. Dan dia tidak akan kuatir jika seseorang melakukan sesuatu yang salah terhadapnya.
Kualitas yang ketiga adalah menjadi "sabar" (sabar menderita). Ini tidak berarti menyerah ketika berbagai hal melawan kamu. Andaikata seseorang melakukan yang salah kepadamu.Â
Kamu tidak harus melakukan yang sama kepada mereka. Hal ini yang Allah sukai (Rom. 2:4). Dia tidak bertindak buruk melawan kita ketika kita bertindak buruk melawan-Nya.
Kualitas yang keempat adalah bersikap toleran. Ini adalah kesabaran yang praktis dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah memperlihatkan cinta kepada orang yang tidak senang dengan kamu".Â
Ini adalah sabar dengan kesalahan orang lain. Kamu tetap mengasihi seseorang meskipun dia melakukan berbagai kesalahan. Itu berarti bahwa kamu tidak seperti itu.Â
Paulus mau sahabat-sahabatnya hanya memiliki kualitas-kualitas ini dalam kasih. Paulus telah berdoa untuk teman-temannya (3:17). Dia berdoa bahwa mereka akan menjadi seperti tumbuhan dengan berakar di dalam tanah dari kasihnya (3:17). Sekarang dia berdoa bahwa orang-orang Kristen akan memiliki segala kualitas ini dalam kasih. AP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H