Dalam Efesus 4:2, Paulus mendaftarkan 4 kualitas hidup orang Kristen. Pertama bahwa kita perlu untuk menjadi "rendah hati". Semua orang bernilai bagi Allah. Sehingga tidak satu orang Kristen pun yang lebih penting dari orang Kristen yang lain.Â
Menjadi rendah hati berarti mengenali hal ini. Kita tidak boleh angkuh. Kita tidak boleh berpikir bahwa kita lebih penting dari orang lain.Â
Orang Yunani memahami hal ini berbeda dari orang Yahudi. Orang Yunani tidak pernah berpikir bahwa orang menjadi rendah hati. Mereka tidak mau menjadi rendah hati. Menjadi rendah hati adalah menjadi lemah. Mereka menggunakan tumbuhan untuk menggambarkan hal ini.
 Tumbuhan bergantung kepada tanah dan itu selalu sama dengan mencoba untuk menyembunyikan batangnya. Orang Yunani tidak seperti itu. Mereka tidak berpikir bahwa menjadi rendah hati adalah sebuah kualitas yang baik. Tidak banyak orang juga melakukan hari ini.
Bagaimanapun, Paulus memberikan sebuah arti yang baru terhadap kata "humble" (rendah hati). Seorang Kristen tidak boleh memiliki penilaian yang berlebihan tentang dirinya. Tetapi dia akan perlu untuk mengetahui dirinya seperti apa adanya dia.Â
Dia akan seperti kehidupan Kristus. Dia akan membandingkan kehidupannya dengan kehidupan Tuhan. Kemudian dia akan melihat betapa lemah dan egois.Â
Dia akan melihat perbedaan yang besar. Kemudian dia akan mempunyai sebuah opini yang benar tentang dirinya sendiri. Sebab dia berpikir seperti ini, dia akan respek dengan orang lain.Â
Dia akan menjadi baik kepada mereka. Yesus rendah hati ketika Dia menjadi manusia (Flp. 2:6-7). Paulus juga berkata bahwa tidak hanya "rendah hati" tetapi "rendah hati yang komplet". Seorang Kristen akan menjadi rendah hati dalam setiap cara.
Bagaimana pun, seorang Kristen dapat berpikir yang baik tentang dirinya dan dia akan demikian. Tetapi ini hanya ketika dia mengerti kebenaran tentang dirinya. Ya, dia telah menjadi pribadi yang baik sebab itu yang Allah inginkan.
 Tetapi hal ini hanya melalui anugerah yang Allah telah berikan kepadanya. Ini berarti bahwa Allah tidak ingin kamu selalu berpikir bahwa kamu adalah seorang yang berpribadi yang buruk. Dia mau kamu berpikir tentang dirimu sejenak.  Â