Mohon tunggu...
Adi SuhenraSigiro
Adi SuhenraSigiro Mohon Tunggu... Dosen - Melayani Tuhan, Keluarga, Negara, Gereja, Sesama, serta Lingkungan merupakan panggilan sejak lahir

Pendidikan S1: Sekolah Tinggi Teologi Kharisma Bandung (Lulus 2016). Pendidikan S2: Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus Bandung (Lulus 2020). Pelayanan: Perintisan dan Pemuridan di Gereja Bethel Indonesia Jl. Pasirkoja 39 Bandung, tahun 2012-2022. Pekerjaan: Dosen PNS IAKN Tarutung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

3 Respon terhadap Pengorbanan Tuhan Yesus di Kayu Salib

27 Mei 2022   10:34 Diperbarui: 27 Mei 2022   13:00 6739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Motivasi kita mengampuni haruslah didasarkan pengampunan yang telah kita terima melalui pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib. Ingat, Tuhan Yesus meminta kita supaya kita mengampuni kesalahan orang lain sebanyak "tujuh kali tujuh kali dalam sehari." 

Artinya kita harus memberikan pengampunan tanpa batas kepada orang yang bersalah kepada kita. Namun tahukah saudara, kalau kita mengampuni selain karena dorong oleh pengampunan yang kita terima dari Tuhan Yesus, ternyata ada berkat khusus yang kita terima dari Tuhan. 

Jika kita hidup mengampuni maka Tuhan pasti mengabulkan doa dan kerinduan kita (Mrk. 11:24-26 band. Yes. 59:1-2). Kalau kita menyimpan dendam dan amarah maka akan mendatangkan dosa bagi diri kita sendiri dan hal tersebut akan menghambat berkat Tuhan namun jika kita melepaskan pengampunan maka kita akan menerima mujizat dari Tuhan Yesus.

Dengan demikian, Sahabat Pembaca, berdasarkan uraian di atas, maka sebagai anak-anak Tuhan yang sudah menerima karya Kristus di atas kayu salib maka kita harus menunjukkan respon dengan cara melayani-Nya, berbakti dan beribadah dengan sungguh-sungguh, serta memberikan pengampunan bagi orang lain yang melakukan dosa dan pelanggaran bagi kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun