Yesus sendiri pernah berkata bahwa "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat." (Luk. 5:31-32). Jadi, memang kita harus mengakui bahwa kita adalah orang berdosa, namun bukan berarti bahwa Tuhan telah menolak kita sama sekali.Â
Justru Tuhan Yesus datang untuk menerima dan menyelamatkan hidup kita dari segala pelanggran dan dosa yang telah kita perbuat. Tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni oleh Tuhan Yesus melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib.Â
Selama kita mau merendahkan hati untuk datang kepada-Nya dan memiliki kemauan untuk bertobat maka Tuhan Yesus pasti mengampuni dosa kita (Yes. 1:18). Jadi pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu saliblah yang seharusnya menjadi motivasi utama kita sehingga kita datang beribadah kepada-Nya (Ibr. 10:19-20, 25).Â
Jika kita telah menyadari bahwa Kristus telah mengorbankan nyawa-Nya di atas kayu salib demi pengampunan dan keselamatan kekal untuk kita maka beribadah bukan lagi menjadi sesuatu yang terpaksa dan menjenuhkan bagi kita. Kalau kita merenungkan pengorbanan Kristus di atas kayu salib maka dengan kesadaran diri sendiri tanpa dipaksa oleh siapapun, kita aka beribadah kepada Tuhan bahkan akan mengingatkan dan mengajak saudara seiman untuk sama-sama beribadah kepada-Nya.Â
Namun, tahukah saudara selain karena didorong oleh pengorbanan Kristus, ternyata kalau kita setia dan tekun beribadah ternyata Tuhan juga menyediakan berkat bagi kita.Â
Dalam Keluaran 23:25-26 paling tidak ada empat jenis berkat yang kita terima jika kita setia dan tekun beribadah kepada Tuhan Yesus. Keempat berkat yang dimaksud adalah Satu, Â Tuhan pasti memelihara hidup kita dengan menyediakan kebutuhan maupun keperluan kita. Dua, Tuhan akan menjauhkan kita dari sakit penyakit. Tiga, Tuhan akan membuat usaha dan pekerjaan kita menjadi produktif dan berkembang. Empat, Tuhan akan memberikan umur yang panjang.
Tiga, mengampuni dosa dan kesalahan orang lain. Sahabat Pembaca yang setia! Apa yang ada dalam benak saudara ketika mengingat seseorang yang telah menyakiti dan melukai perasaan anda?Â
Apakah anda langsung marah dan berniat membalas kesalahan orang tersebut? Secara daging memang bisa saja muncul tindakan yang demikian. Namun, kali ini ini kita diajak untuk belajar kepada Tuhan Yesus.Â
Tuhan Yesus tidak hanya sekedar mengajarkan kita untuk mengampuni. Malahan Tuhan Yesus lebih dahulu memberi contoh dan teladan kepada kita supaya kita hidup mengampuni. Lihatlah, penderitaan yang dialami Tuhan Yesus. Berbagai macam kata-kata kasar dan kotor yang dituduhkan kepada Yesus serta kekerasan fisik yang sangat brutal dan kejam yang dialami-Nya namun Tuhan Yesus hanya mengucapkan suatu kalimat: "Bapa ampunilah mereka..... "Â
Tahukan saudara pengampunan yang dimaksud Tuhan Yesus bukan saja diberikan kepada mereka yang secara fisik dan psikis telah menganiaya Tuhan Yesus. Walaupun pada waktu itu kita tidak terlibat melakukaknnya namun pengampunan yang dimaksud juga diberikan kepada kita. Sebab justru karena dosa dan pelanggaran kitalah juga Tuhan Yesus telah disalibkan.Â
Pengorbanan yang dikerjakan Tuhan Yesus mengampuni kita dari segala kejahatan kita sehingga kita beroleh jaminan untuk masuk dalam hidup kekal dalam Kerajaan Allah. Karena Tuhan Yesus telah memberikan pengampunan kepada kita maka sebagai orang percaya kita juga harus memberikan pengampunan bagi mereka yang menyakiti dan melukai kita baik secara fisik maupun psikis.Â