Mohon tunggu...
Adi bustian
Adi bustian Mohon Tunggu... Lainnya - Warga biasa

Warga yang menuliskan catatan, berdasarkan pengalaman pribadi yang belum tentu sama dengan , situasi, kondisi dan pendapat manusia terkini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Antara Aku, Kau, dan Bekas Tetanggamu

6 Agustus 2021   10:00 Diperbarui: 6 Agustus 2021   10:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi menurut pendapat saya kesenangan dan kebahagiaan bisa menjadi parameter  tindakan. Buatlah diri kita bahagia, orang orang terdekat bahagia, orang lain bahagia, dan InsyaAllah sang Penciptapun akan bahagia tapi jangan sekali kali membuat Taman bahagia karena Taman Bahagia itu tempat pemakaman para prajurit TNI.

Oh ya bicara mengenai Taman saya punya satu lagu tentang taman, bait lagu anak anak di Taman Kanak Kanak atau di Playgroup, Mudah bukan? coba nyanyikan lagu ini dengan perlahan dan rasakan adakah rasa ketakutan dalam melantunkan liriknya, jika ada segera koreksi penyebabnya. begini lirik lagunya;

"Taman yang paling Indah
"Hanya taman Kami
"Taman yang paling Indah
"Hanya Taman Makam

Nah..... kira kira bagaimana? ada rasa takutkah jika ya, persiapkanlah hati anda untuk hal ini, sesuatu yang pasti terjadi daripada mengejar sesuatu yang tidak pasti, he he

Cerita ini mungkin bisa menjadi revisi dari lagu karangan Band Ternama dekade 70-an yang katanya "Hati senang walaupun tak punya Uang" atau lagu anak anak yang isinya " disini senang , disana senang, dimana mana hatiku senang". Ya Senang bukan di hati tapi di akal, tapi kebahagiaan itu masalah hati.

"Lha terus bagaimana dengan orang gila akalnya kabur tapi tertawa , itu kesenangan atau kebahagiaan?". Kalau itu tidak perlu terlalu dipikirkan bro!, selagi anda masih bisa membaca tulisan ini dan bisa menarik kesimpulan walaupun beragam itu berarti anda masih waras, dan percayalah hanya ada satu cara untuk tahu jawaban pertanyaan itu, jadilah orang gila, he he....mau? saya yakin jawabannya tidak, karena kalau jawaban Iya anda sudah bisa dikatakan terdeteksi "Gila"dengan stadium 1 dikalangan orang gila, ha ha ha.

Oke cukup sekian dari saya, semoga bahagia membacanya kalaupun senang juga tidak apa apa yang penting jangan tersinggung jika ada kesamaan nama, gelar, tempat dan kelakuan. eit.............. ssst kok senyum senyum?...kok saya dibilang gebleg? ya tapi nggak apalah yang penting aku bahagia melihat kau tersenyum saudaraku, tapi tolong dikontrol senyumannya, jika 3 hari masih berlanjut segera hubungi dokter atau petugas medis lainnya..........

Akhirul kalam assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh. Jama'aaaaah oh jamaah...... Alhamdu Lillah...

NEGERI INI DAN SEISINYA PASTI SEHAT!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun