Mohon tunggu...
Adhira Devi
Adhira Devi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Sedang Membiasakan Membuat Karya Tulis ...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kecurangan Membawa Kehancuran

9 Maret 2020   23:00 Diperbarui: 9 Maret 2020   23:01 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba ia mengingat omongannya pak Iwan yang sempat menawari uang itu. Ia sudah pasrah dan tidak memiliki jalan lain untuk semuanya.

            Keesokan harinya Rahmat berangkat pergi ke kantor, ia segera menyelesaikan berkas itu dan segera menyerahkan ke pak Iwan. "tok tok tok" suara pintu yang diketok Rahmat

"silahkan masuk" jawab pak Iwan

Tanpa basa-basi Rahmat langsung memberikan berkas semuanya kepada pak Iwan. Tetapi tiba-tiba pak Iwan menanyakan keadaan sang istri. Setelah bicara banyak Rahmat yang tanpa berfikir panjang mengiyakan dana yang dikasih oleh pak Iwan.

           Selang 8 hari sang istri sudah dibolehkan pulang, Rahmat pun akhirnya bekerja kembali seperti biasanya. Berangkat naik sepeda ontelnya sambal menikmati sejuknya lingkungan. Sesampainya ia kaget ruangan pak Iwan sedang disidak, tubuhnya langsung gemetar semua. Barang-barang milik pak Iwan semuanya disita dan pak Iwan dibawa pihak untuk mempertanggung jawabkannya. Rahmat tidak percaya dengan semua itu, bagaimana bisa secepat itu tertangkapnya.

            Keeseokan harinya Rahmat didatangi oleh pihak yang berwajib, karena menerima aliran dana dari pak Iwan. Ini adalah hari terberat dan terhancurnya, bagaimana ia bisa menjelaskan kepada istri dan anak-anaknya nanti.

            Pak Iwan dan Rahmat terbukti bersalah karena telah menggelapkan dana desa dan Rahmat telah menerima aliran dana yang diberikan oleh pak Iwan sebagai uang tutup mulutnya

gambaranimasi.pro
gambaranimasi.pro

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun