Mohon tunggu...
Adhira Devi
Adhira Devi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Sedang Membiasakan Membuat Karya Tulis ...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kecurangan Membawa Kehancuran

9 Maret 2020   23:00 Diperbarui: 9 Maret 2020   23:01 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"oke pak kalau gitu Shafa akan kasih tau orang bagian keuangan" jawab Shafa dengan polos.

Karena sudah malam Shafa dan Harris pun bergegas masuk kamar, tetapi tidak dengan Rahmat. Rahmat masih terdiam sendiri di atas meja makannya itu, ia berfikir bagaimana harus mendapatkan uang lebih untuk bisa membayar sekolahnya Shafa. Berjam-jam Rahmat melamunkan hal itu, setelah beberapa lama akhirnya ia memutuskan untuk masuk kamarnya dan bergegas istirahat karena besok ia akan bekerja lagi. Di dalam kamarmya terdapat seorang istrinya yang sedang tertidur lesu karena sakit, Rahmat kembali melamun sebentar sambal mencari jalan keluar untuk semua masalah yang ia akan hadapi.

            "kukuruyukkkkkkkkk............" suara ayam berkokok menunjukkan pagi hari

Rahmat segera bergegas bangun, namun ketika hendak mandi ia menemui sang istri yang sedang ada di dapur.

"loh bu, kan lagi sakit kenapa di dapur?" tanya Rahmat kepada sang istri

"iya pak, ibu mau nyiapin sarapan untuk kalian berangkat" jawab lembut sang istri

"udah ga perlu nyiapin, nanti bapak yang akan siapin sarapan untuk anak-anak" bilang Rahmat

"gapapa pak, kan kemarin juga ibu sudah cukup istirahatnya" tolak sang istri

Akhirnya mereka mempersiapkan sarapannya berdua karena kondisi sang istri yang sedang sakit. selesai mempersiapkannya Rahmat mandi dan bergegas untuk ke kantor, karena ia harus menyelesaikan pekerjaan yang kemarin pak Iwan suruh kerjakan.

            Sesampainya di kantor Rahmat bergegas ke ruangannya dan segera mengerjakan tugas yang di berikan pak Iwan. Selang beberapa jam ia menyadari ada yang tidak beres dalam perincian

uang keluar yang ada di dalam berkas tersebut. Rahmat mulai berfikir bagaimana bisa pengeluaran sebanyak ini dan tidak ada buktinya. tiba-tiba ia terhenti mengerjakan tugasnya itu dan mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun