Mohon tunggu...
Ade Surya Prasetyo
Ade Surya Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Udayana

Mahasiswa Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menelaah Program Makan Bergizi Gratis: Manfaat dan Tantangan

15 Januari 2025   10:09 Diperbarui: 15 Januari 2025   10:09 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Makan Bergizi Gratis (Sumber: Sindonews)

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok rentan di Indonesia, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan peserta didik dari prasekolah hingga pendidikan menengah.

Tujuan utama program ini adalah meningkatkan status gizi masyarakat, mencegah stunting, dan mendukung perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas.Program ini dirancang untuk memberikan satu kali makan bergizi per hari yang memenuhi sepertiga kebutuhan kalori harian, dengan menu yang mencakup nasi, protein, sayuran, dan buah.

Program MBG juga diharapkan dapat memberdayakan UMKM lokal dengan melibatkan mereka dalam penyediaan bahan makanan dan distribusi, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.

Program ini dinilai akan memberikan dampak positif seperti:

Peningkatan Nutrisi Siswa

Salah satu manfaat paling langsung dari program makan siang gratis adalah peningkatan asupan gizi anak-anak. Dengan menyediakan makanan bergizi secara rutin, program ini membantu mengurangi masalah malnutrisi dan stunting di kalangan anak-anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima makan siang gratis cenderung memiliki asupan nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapatkannya. Contoh sukesnya dapat kita lihat dari Program Nutrition Improvement Program for Rural Compulsory Education Students (NIPRECS) di China. Dari segi kesehatan, program ini juga berhasil memperbaiki status gizi siswa, dengan mengurangi angka stunting sebesar 32%, menurunkan kasus anemia pada anak sekolah hingga 40%, serta meningkatkan proporsi anak dengan berat badan sehat sebesar 15-20%.

Meningkatkan Kehadiran dan Partisipasi di Sekolah

Program makan siang gratis dapat meningkatkan kehadiran siswa di sekolah. Ketika anak-anak tahu bahwa mereka akan mendapatkan makanan di sekolah, mereka lebih termotivasi untuk hadir. Program serupa di China berhasil meningkatkan tingkat kehadiran siswa hingga 23%, mengurangi tingkat putus sekolah sebesar 28%, serta meningkatkan partisipasi anak perempuan sebesar 31%. Selain itu, prestasi akademik siswa juga meningkat, dengan skor tes rata-rata bertambah 16%, kemampuan kognitif naik hingga 25%, dan konsentrasi belajar yang lebih baik hingga 30%

Program ini bermanfaat untuk meningkatkan tingkat kehadiran di sekolah yang sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang siswa, dapat bermanfaat untuk meningkatkan pencapaian akademik. Menurut National Center for Education Statistic (NCES) siswa yang menghadiri sekolah lebih rutin memiliki pencapaian yang lebih baik dibanding siswa yang tidak menghadiri sekolah secara rutin, selain itu program ini memungkinan berdampak positif seperti tingkat kelulusan yang lebih tinggi, dan masa depan yang lebih baik. Kehadiran yang konsisten membantu mengurangi tingkat putus sekolah dan meningkatkan potensi penghasilan di masa depan serta kesejahteraan secara keseluruhan.

Multiplier Ekonomi

Program makan siang gratis berpotensi menciptakan ekosistem ekonomi baru yang berpusat pada UMKM dan rantai pasok makanan, yang dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Para pengusaha katering lokal dan UMKM mendapat kesempatan untuk menjadi pemasok tetap bagi program ini, yang berarti ada jaminan permintaan dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Dengan adanya permintaan yang terjamin, UMKM katering bisa mengoptimalkan kapasitas produksi mereka, memperluas usaha, serta meningkatkan kualitas layanan. Selain itu, program ini juga membuka peluang bagi petani dan pedagang bahan makanan lokal untuk memasok bahan-bahan segar secara rutin, yang berdampak positif pada perekonomian lokal, meningkatkan pendapatan mereka, dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Untuk menjalankan operasional program makan siang gratis dalam skala besar, dibutuhkan banyak tenaga kerja baru di berbagai posisi. Mulai dari juru masak yang dapat mempersiapkan makanan dalam jumlah besar, staf dapur yang bertanggung jawab dalam proses pengolahan dan penyajian, pengemasan untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan, hingga tim quality control yang memastikan setiap makanan memenuhi standar. Selain itu, tim distribusi dan logistik akan sangat diperlukan untuk memastikan makanan sampai ke tujuan tepat waktu dan dalam kondisi baik. Kebutuhan operasional ini akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan, baik di sektor jasa boga maupun logistik. Lebih jauh lagi, kebutuhan akan jasa transportasi dan distribusi makanan juga menciptakan lapangan kerja tambahan di sektor logistik, seperti sopir, pengemudi kendaraan pengantar, serta staf gudang dan administrasi. Dengan demikian, program makan siang gratis tidak hanya mendukung UMKM dan pemasok bahan makanan lokal, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan ekonomi lokal secara keseluruhan.

Mengurangi Beban Pengeluaran Keluarga

Program makan bergizi gratis dapat membantu mengurangi beban keluarga, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Dengan menyediakan makan siang yang bergizi secara gratis, keluarga tidak perlu lagi mengalokasikan sebagian pendapatan mereka untuk membeli makanan, yang dapat meringankan tekanan finansial mereka. Hal ini penting, terutama bagi keluarga dengan banyak anak atau keluarga yang menghadapi tantangan ekonomi, karena mereka dapat memastikan anak-anak mereka mendapatkan asupan gizi yang baik tanpa harus khawatir tentang biaya makan.

Meningkatkan Produktivitas

Program makan bergizi gratis berpotensi meningkatkan produktivitas, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Makanan yang bergizi memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi dengan baik, meningkatkan konsentrasi, dan memperbaiki kemampuan kognitif. Dengan makan yang sehat, seseorang dapat merasa lebih bertenaga dan fokus, yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas kerja, baik di sekolah, tempat kerja, maupun dalam aktivitas sehari-hari. Menurut laporan dari World Bank program nutrisi di tempat kerja menunjukkan ROI (Return on Investment) 2:1 hingga 3:1 dan studi oleh International Labour Organization (ILO) menyatakan bahwa Malnutrisi dapat menurunkan produktivitas kerja hingga 20%, sementara kekurangan energi akibat gizi buruk mengurangi produktivitas fisik hingga 30%. Defisiensi zat besi juga dapat menurunkan produktivitas hingga 17%.

Selain itu, makan bergizi juga membantu mencegah gangguan kesehatan yang dapat menghambat produktivitas, seperti kelelahan, sakit, atau gangguan pencernaan. Ketika tubuh mendapatkan nutrisi yang cukup, daya tahan tubuh meningkat, dan risiko absensi akibat sakit berkurang. Di lingkungan pendidikan, anak-anak yang mendapatkan makan bergizi secara teratur cenderung lebih fokus dalam belajar, yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi akademik. Oleh karena itu, program makan bergizi gratis tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan fisik, tetapi juga membantu meningkatkan produktivitas individu dan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.

Tantangan

Logistik dan Distribusi

Mengatur distribusi makanan bergizi secara merata dan tepat waktu khusunya ke daerah-daerah terpencil atau sulit dijangkau dapat menjadi tantangan besar. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk membangun sistem distribusi yang efisien untuk menjangkau semua sekolah, termasuk di daerah terpencil.

Penggunaan Kemasan Sekali Pakai

Untuk memastikan makanan dapat didistribusikan dengan aman, serta efisiensi waktu dan tenaga kemasan sekali pakai sering digunakan, yang dapat menambah beban sampah plastik dan berdampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, inovasi dalam pengemasan ramah lingkungan ataupun penggunaan kemasan yang dapat dipakai berkali-kali dan kesadaran tentang pentingnya pengurangan sampah sangat diperlukan untuk mendukung keberlanjutan program ini.

Pendanaan dan Sumber Daya

Membiayai program ini dalam jangka panjang membutuhkan anggaran yang besar dan stabilitas finansial, serta keterlibatan berbagai pihak untuk mendukungnya.

Pengawasan

Membangun sistem monitoring yang efektif sangat penting untuk mencegah korupsi dalam program makan bergizi gratis.Selain itu, pengawasan terhadap standar gizi dan keamanan pangan harus dilakukan secara ketat untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan memenuhi kebutuhan gizi yang tepat dan aman dikonsumsi. Kedua aspek ini saling terkait dan penting untuk menjaga integritas program serta kesejahteraan penerima manfaat.

Kesimpulan

Program makan bergizi gratis menawarkan manfaat besar bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi. Namun, tantangan dalam implementasinya tidak dapat diabaikan. Dengan perencanaan yang matang, kemitraan strategis, dan evaluasi berkelanjutan, program ini dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi masalah gizi di Indonesia. Keberlanjutan program bergantung pada komitmen semua pihak untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun