Mohon tunggu...
Ade Suhendar
Ade Suhendar Mohon Tunggu... -

jauh disana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayo Rebut Kembali Tangsel!

23 Oktober 2015   23:30 Diperbarui: 24 Oktober 2015   00:02 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“... pembangunan Tangsel harus kita mulai saat ini, saat kita mulai berjuang dalam Pilkada ini. Kita harus merebut Tangsel sekarang juga! Oleh kita sendiri. Jika bukan kita, siapa lagi? Jika tidak sekarang, kapan lagi? Menunda sampai lima tahun mendatang dan membiarkan orang lain melakukannya adalah sikap yang tidak bertanggung jawab....” (Arsid)

Pilihan ini memang yang harus dilakukan bagi warga Tangsel. Tak ada pilihan lagi, Tangsel jika ingin berubah harus mengubah haluan kepemimpinanya.

Hanya pada Arsid dan Elvier harapan untuk yang lebih maju akan. Tak ada lagi kandidat yang mampu merubah kota ini. Arsid Elvier adalah perubahan itu sendiri. Memilihnya berarti mengubah Tangsel yang lebih baik.

Tak ada yang salah dengan kota. Yang salah adalah gaya kepemimpinannya. Kota yang salah urus. Tangsel setidaknya memang dalam konteks yang demikian. Salah urus dalam pengelolaanya.

Nah, kenapa harus Arsid Elvier untuk Tangsel :

Beberapa alasan utama yang paling penting untuk diketahui warga Tangsel dan Publik Tangerang adalah :

Arsid Elvier membawa program Kartu Sejahtera yang konten kebijakanya untuk masyarakat miskin. Kartu sejahtera memberikan masyarakat celah untuk keluar dari kemiskinan yang ada. 

Ingat, kemiskinan Tangsel itu meningkat dari tahun ke tahun.

Ini datanya:

Ini adalah Fakta bahwa kemiskinan di Tangsel meningkat, sempat menurun dari 2010 ke 2012. Akan tetapi faktanya naik lagi pada 2013. Fakta yang cukup mengerikan mengingat angka pertumbuhan ekonomi di Tangsel tertinggi di Banten. Siapa yang nikmati bung ?

Lalu bagaimana dengan nasib kaum miskin ini. Arsid-Elvier punya solusi untuk mereka. Paling tidak pada 4 hal yang utama : Soal Kesehatan, Soal Pendidikan, Persalinan dan Kematian.

Biaya kubur saja di Tangsel bisa capai 1 juta. Bagaimana bisa orang miskin memakamkan keluarganya. Ini jelas sangat memberatkan. Ini buktinya sebagaimana dilansir dari kabarpolitik.com

 Problem yang sangat memberatkan bagi kaum miskin di Tangsel. Untuk menguburkan saja butuh anggaran yang cukup besar. Belum untuk yang lain-lain, biaya-biaya tersebut hanya akan mempercepat kematian bagi kaum miskin kota. Apalagi angka kemiskinan juga semakin bertambah. Data-data ke belakang, dengan kondisi perekonomian makin menurun dapat dipastikan akan memperburuk angka kemiskinan dan makin banyak warga Tangsel miskin.

Arsid dan Elvier memiliki kebijakan yang tertuang dalam kartu sejahtera. Santunan kematian bagi warga yang meninggal. Sebuah konsep yang hebat untuk mengelola kota. Hanya mereka yang memiliki isi membangun kota yang memahami masalah dan solusinya.

Kota cerdas harus memahami masalahnya. Cerdas bukan sekedar canggih teknologi tetapi cerdas dalam memahmi masalahnya, masalah kota dan solusinya.

Eh ngomong-2 soal kemiskinan di Tangsel tadi. Jika rujukanya Bank Dunia, kemiskinan di Tangsel lebih tinggi daripada yang ada sekarang ini. Mari kita lihat dan kira-kira apakah bisa diselesaikan dengan membangun kota cerdas.

Fakta ini tak bisa dibohongi, kondisi kemiskinan menyeruak pertunjukkan salah pengelolaan dalam pembangunan. Masalah besar jika dilanjutkan, karena fokus masalah utama tidak diselesaikan. Beranjak pada masalah lain yang lebih baru, keliatanya wah. Tetapi angin tidak prioritas pada masalah hanya membawa kesejangan sosial makin menganga di Tangsel.

Keadilan di Tangsel tidak akan terjadi. Angin perubahan tidak akan mengena masyarakat miskin. Kota cerdas dengan beragam pernak-pernik teknologi memang penting, akan tetapi belum tepat untuk Tangsel kita yang lebih baik.

Tangsel butuh pemimpin yang tahu masalah dan solusinya. Apalagi dengan dukungan partai Pemerintah, Arsid Elvier sangat menunjang untuk mengurangi kemiskinan di Tangsel. Adopsi kebijakan dari pusat akan lebih mudah dilakukan dan dijalankan di Tangsel.

Wajar jika untuk kemiskinan Arsid Elvier menargetkan kemiskinan turun hingga 0.50 persen.

Ada solusi dalam konteks makro, dalam konteks mikro kebijakan yang dikeluarkan juga cocok. Di dukung pula dengan armada politik yang pas dan kuat. Apalagi jika tidak untuk perubahan Tangsel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun