Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Sumber Mata Air Cikiray, Kearifan Lokal yang Masih Lestari

2 April 2024   07:05 Diperbarui: 3 April 2024   00:36 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Mata Air Cikiray, Kearifan Lokal yang Masih Lestari / Foto Dokumentasi Pribadi

Kampung Kolelet Lebak yang terletak di tengah Desa Pasirtangkil Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak memang telah tersentuh modernitas, namun kearifan lokalnya tak pudar oleh arus zaman.

Salah satu kearifan lokal yang masih ada di kampung ini adalah pemanfaatan sumber mata air setempat untuk keperluan mandi dan mencuci.

Mata air ini terus digunakan dan masih lestari, menjadi salah satu sumber utama air untuk penggunaan rumah tangga.

Kearifan lokal juga tercermin dari hubungan kekerabatan yang mendalam antara warga setempat ketika secara bersama-sama menggunakan sumber mata air ini sebagai ajang bercengkerama.

Sumber mata air ini merupakan mata air yang sangat jernih dan masih sangat alami, bahkan tidak pernah kering airnya dan terus mengalir, walaupun saat musim kemarau.

Mata air ini dinamakan mata air Cikiray lantaran di kampung ini banyak tumbuh pohon Kiray atau pohon Sagu, yang daunnya bisa dipakai untuk membuat atap rumbia, atau yang dalam bahasa setempat dinamakan hateup.

Lokasi mata air ini strategis lantaran berada di tengah-tengah kampung yang terletak di lembah atau lebak, dalam bahasa setempat.

Oleh karena itu warga kerap menyebutnya Kampung Kolelet Lebak Cikiray.

Untuk mencapai kampung ini tinggal jalan kaki menyusuri Jalan Desa Pasirtangkil, lalu memasuki jalan kampung sejauh 200 meter sudah sampai.

Sepanjang jalan 200 meter tersebut kita akan disuguhi pemandangan rindangnya pohon bambu.

Baca juga: Jernihnya Mata Air Cikiray, Tak Pernah Kering, dan Pemasok Air Kala Kemarau

Sumber kehidupan saat musim kemarau


Keberadaan sumber mata air Cikiray menjadi andalan warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Pasalnya, selama musim kemarau mata air Cikiray ini tidak pernah kering.

Sumber mata air Cikiray merupakan satu-satunya yang berada di kampung tersebut yang tidak pernah kering hingga saat ini meski kondisinya sedang kemarau panjang.

Nah, Minggu akhir pekan kemarin saya berkesempatan mandi di sumber mata air tersebut.

Warga setempat sendiri ramai menggunakan sumber mata air ini biasanya pada pagi hari dan sore hari.

Keberadaan sumber mata air di kampung ini masih terbilang berharga, masih dimanfaatkan dengan sangat baik, walaupun sebagian besar sebetulnya sudah memiliki sumur gali untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Namun, dalam praktik keseharian warga setempat tetap tidak meninggalkan sumber mata air ini.

Warga terus merawat dan memanfaatkannya. Tampak air yang ada di kolam alami ini masih jernih, dengan sumber mata air berada di bawah dasar kolam.

Sumber Mata Air Cikiray, Kearifan Lokal yang Masih Lestari / Foto Dokumentasi Pribadi
Sumber Mata Air Cikiray, Kearifan Lokal yang Masih Lestari / Foto Dokumentasi Pribadi

Air dari sumber mata air Cikiray diyakini memiliki kualitas baik dan sampai saat ini terlihat tampak jernih dan tidak ada tanda-tanda tercemar.

Rancang bangunan kolam sendiri adalah perlindungan mata air yang terbilang masih alami, tanpa menggunakan pasangan bata semen di sekelilingnya.

Luas kolam alami sumber mata air Cikiray sekira panjang 10 meter, dengan variasi lebar antara 3 - 5 meter.

Di tepi kolam mata air ini dibangun tembok untuk melindungi warga yang mandi dan mencuci di sana.

Ada dua sekat bangunan semi permanen tanpa atap di sini, yakni bangunan seluas 2,5 meter x 6 meter yang diperuntukan untuk kaum perempuan.

Satu bangunan lagi diperuntukan bagi kaum laki-laki dengan ukuran luas sekira 2,5 meter x 2,5 meter.

Di dalam bangunan tembok perlindungan setinggi sekira 1,5 meter ini terdapat bangunan kolam kecil - semacam kotak mata air - berukuran persegi panjang ukuran sekira 8,5 meter dan lebar 0,5 meter yang dibuat khusus untuk keperluan mandi dan mencuci.

Kotak panjang mata air ini berguna sebagai perlindungan mata air untuk mencegah pencemaran langsung saat digunakan, termasuk agar mudah untuk digunakan untuk mandi dan mencuci.

Untuk mencegah masuknya limpasan air permukaan saat hujan, sepanjang pinggir kolam alami ditanami pepohonan untuk mencegah erosi, dan menjaga kawasan kolam air agar hewan tidak mendekat.

Namun demikian, secara gravitasi sumber mata air ini tidak bisa langsung mengalirkan air ke dalam pipa dari rumah ke rumah mengingat letak sumber air yang berada di bawah pemukiman warga.

Jadi, untuk mendapatkan air bersih dari sumber mata air Cikiray warga harus mengangkutnya secara manual dengan menggunakan alat angkut ember.

Pun demikian, pengangkutan air tersebut hanya di lakukan saat musin kemarau saja, mengingat saat hujan pasokan air untuk keperluan rumah tangga terpenuhi melalui sumur gali yang banyak dimiliki warga setempat.

Lain itu, jika melihat volume air yang ada di kolam alami, terlihat juga sumber mata air Cikiray memiliki laju aliran yang lambat, sehingga tidak digunakan untuk sistem pengairan pertanian maupun persawahan.

Jadi, pemanfaatannya khusus untuk kebutuhan mandi dan mencuci.

Begitupun mengingat debit air yang relatif kecil, pengambilan air tidak diperkenankan menggunakan pompa listrik untuk dialirkan ke rumah-rumah warga, termasuk tidak ada keran air di sini.

Kolam Mandi dan Mencuci di Sumber Mata Air Cikiray / Foto Dokumentasi Pribadi
Kolam Mandi dan Mencuci di Sumber Mata Air Cikiray / Foto Dokumentasi Pribadi

Bagi saya yang hari itu menikmati kesegaran mandi di sumber mata air Cikiray, ini menjadi seperti nostalgia mengenang saat-saat musim kemarau panjang, dimana kala itu sumur-sumur gali kami kekeringan.

Selain itu mandi di alam terbuka seperti di sumber mata air ini di sini, menjadi salah satu pengalaman yang mengesankan, mengingat di masa modern ini sudah banyak masyarakat meninggalkan aktivitas mandi dan mencuci di mata air alam, dan sudah berkurangnya sumber mata air bersih alami akibat lingkungan alam yang tidak terjaga.

Terkait penyebab sumber mata air Cikiray ini tidak pernah kering saat musim kemarau, warga setempat mengaku tidak tahu secara pasti.

Namun, dari informasi saya dapatkan, mata air ini sudah ada sejak lama dan airnya tidak pernah kering selama ini.

Oleh karena itu, mari kita rawat dan jaga terus fasilitas sumber mata air yang ada agar tak menjadi air mata.

Dengan melestarikan sumber mata air berarti kita menjaga lingkungan untuk kehidupan yang lebih baik.

Semoga bermanfaat!

Salam Literasi

Ade Setiawan, 01.04.2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun