Harga beras di pasaran mulai naik. Kian melambung dalam beberapa minggu terakhir. Imbasnya, sebagian warga mengeluhkan kenaikan harga beras yang dianggap membebani ini.
Mungkin berbeda dengan di perkotaan, di desa tempat saya tinggal kenaikan harga beras maupun bahan pokok lainnya ditanggapi biasa-biasa aja.
Sebagian warga menduga kenaikan kali ini hal yang masih wajar, mengingat jelang dua pekan Ramadhan (bulan puasa) para pedagang menaikan harga kebutuhan sehari-hari lantaran kebutuhan yang semakin meningkat.
Lainnya, warga tak ambil pusing dengan kenaikan harga beras, lantaran di Kampung Kami baru saja - 2 bulan lalu - Â mereka panen raya padi. Dengan begitu stok beras masih tersimpan di rumah-rumah para petani hingga beberapa bulan kedepan.
Belum lagi, belakangan ini sudah mulai ada informasi dari desa, bahwa beras bantuan pangan segera disalurkan kepada warga setempat, khususnya yang kurang mampu.
Baca juga:Â Pengalaman Pribadi Atasi Kegemukan agar Perut Tak Buncit Banget
Saya sendiri sempat heran, ketika jatah beras jenis premium dari kantor sejak bulan Januari 2024 lalu hingga kini tidak kunjung dibagikan. Alasannya, harga beras naik. Begitu informasi yang saya peroleh dari orang kantor.
Sejak saat itu kami pegawai hanya diberi pengganti dalam bentuk uang tunai Rp10.000 per kilogram beras. Padahal, biasanya kami mendapat 5 kg beras setiap bulannya.
Jadi, dengan demikian kenaikan harga beras sebenarnya sudah terdeteksi terjadi sejak awal tahun 2024.
Kendati begitu, tren kenaikan harga beras ternyata di setiap tempat atau daerah berbeda-beda serta tergantung pada jenisnya.