Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Demi Masa Depan Anak, Guru dan Orangtua Dituntut Kompak

22 November 2023   15:15 Diperbarui: 22 November 2023   15:17 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti pertemuan rutin komite sekolah, berbagi informasi melalui whatsapp group orang tua, program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Kegiatan ekstra kulikuler, pembagian raport yang wajib dihadiri orang tua, maupun pada saat pentas nilai pada saat graduation day.

Apakah itu sudah cukup? Tentu saja jawabannya harus tetap diupayakan bersama-sama, lantaran faktanya sesuatu yang ideal itu biasanya tidak mudah!

Disinilah pentingnya komunikasi yang lebih intens dilakukan antara guru dan orang tua. Kuncinya adalah komunikasi. Komunikasi. Dan komunikasi.

Baca juga : Sosok Dokter Hewan Dibalik Call Center Puskeswan Pandeglang

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Secara filosofi guru layak disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Maksudnya, Sang Guru atas dedikasi dan pengabdiannya mencerdaskan anak negeri dengan cara memberikan ilmu secara tulus kepada anak-anak generasi penerus bangsa ini tak terhingga jasanya. Kita tak akan mampu membalas jasanya. Begitu tutur orang tua dulu. Guru ibarat orang tua kedua ketika berada di sekolah.

Tapi itu doeloe katanya. Di zaman now, aspek kesenjangan kesejahteraan berupa materi - gaji - para guru sudah lama menjadi sorotan. Namun solusi untuk menyejahterakan guru belum juga tuntas sampai sekarang. Akibatnya, predikat guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa seperti tak relevan lagi!

Bagaimana menurut Kompasinaer apakah predikat pahlawan tanpa tanda jasa masih relevan disandang! Tapi secara bersamaan para guru belum -- semua - sejahtera?

Saya punya cerita menarik dari si bungsu yang saat ini masih duduk di bangku sekolah dasar. Baru-baru ini ia cerita bahwa jatah uang saku - jajan - yang diterimanya sepekan ini sebagian kecil disumbangkan untuk membeli hadiah pada saat Hari Guru tahun ini. Memang tidak besar jumlahnya! Sifatnyapun sukarela. Cerita Sang Anak!.

Saya tanya, disuruh siapa Nak? Si Bungsu menjawab ini inisiatif mereka semua. Bahkan ia lanjut menjawab. "Ini rahasia," katanya. Saya hewan. "Kok rahasia!" Katanya jangan sampai ketahuan para guru mereka.

Menurutnya, masih masing-masing kelas sudah merencanakan hadiah yang berbeda mulai hadiah tas, sepatu, sampai kemeja dan lain-lain sesuai yang sudah direncanakan. Katanya para guru tidak tahu soal rencana mereka ini! "Surprise" istilahnya.

Dalam hati saya berdecak kagum terhadap inisiatif anak sekolah dasar zaman now. Anak sekecil itu sudah mampu membaca alam pikiran orang dewasa. Sampai sempat-sempatnya memikirkan guru-guru mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun