Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Demi Masa Depan Anak, Guru dan Orangtua Dituntut Kompak

22 November 2023   15:15 Diperbarui: 22 November 2023   15:17 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, percayalah berperan sebagai seorang guru itu terpuji. Bahkan teramat mulia, apalagi dengan sematan yang disandangnya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Sebagaimana lirik Mars Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Ciptaan Pak Sartono, yang termasyur itu.

Terpujilah, wahai engkau ibu bapak guru. Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku. Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku. Sebagai prasasti terima kasihku Tuk pengabdianmu.
Engkau sabagai pelita dalam kegelapan. Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan. Engkau patriot pahlawan bangsa. Tanpa tanda jasa

Pada diri seorang guru tertumpu tanggung jawab untuk menyiapkan masa depan anak yang lebih baik. Guru tak hanya digugu dan ditiru. Ia berperan sebagai jembatan bagi para peserta didik untuk melintas menuju masa depannya kelak.

Tugas berat dan peran guru yang teramat mulia tersebut tentu saja sulit terwujud tanpa partisipasi orang tua sang peserta didik.  Jadi, idealnya sukses anak tak lepas dari peran guru dan orang tua. "Demi Sang Anak, Guru dan Orang Tua Harus Kompak," itu istilah saya.

Kalau ingin anak berhasil! Keduanya mau tidak mau, suka tidak suka, sempat tidak sempat, harus berkolaborasi dan berbagi peran secara berimbang sesuai dengan porsi masing-masing.

Guru merupakan kunci keberhasilan anak saat berada di sekolah. Begitupun orang tua harus -- saling - menjadi kunci keberhasilan saat berada di rumah.

Guru dituntut menjadi "role" model anak saat berada di sekolah. Begitupun orang tua harus menjadi "role" model ketika berada di rumah. Begitu seterusnya membangun komitmen apa yang harus dilakukan di sekolah oleh guru. Dan apa yang harus dilakukan di rumah oleh orang tua.

Begitupun, jika ada larangan harus disepakati. Apa yang dilarang dilakukan oleh guru di sekolah. Begitu pula apa-apa saja yang dilarang dilakukan oleh orang tua ketika di rumah.

Keseimbangan ini menjadi sesuatu yang ideal buat tumbuh kembang anak. Walaupun sulit untuk dilakukan.

Kolaborasi ini menurut saya sangat -- sangat penting. Pertanyaannya sudahkah hal-hal yang ideal itu dilakukan bersama antara guru dan orang tua?

Sejauh ini sebenarnya sekolah dan pihak orang tua sudah memiliki wadah menjalin kekompakan tersebut melalui berbagai forum komunikasi yang dibangun oleh kedua belah fihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun