Dalam upaya percepatan pelaksanaan transformasi kesehatan, semua pihak harus menjadi bagian dari proses untuk mewujudkan layanan kesehatan yang lebih baik. Sebab, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dibutuhkan dukungan dan bantuan dari seluruh stake holder pembangunan kesehatan
Mengutip situs resmi kemkes.go.id bahwa, ada enam jenis transformasi kesehatan yang akan dilakukan pemerintah saat ini, yakni Transformasi Layanan Primer, Layanan Rujukan, Sistem Ketahanan Kesehatan, Sistem Pembiayaan Kesehatan, SDM Kesehatan, dan Teknologi Kesehatan.
Baca juga :Â Refleksi Hari Puskeswan Nasional: Puskeswan Kemarin, Hari Ini, dan Esok
1. Transformasi Layanan Primer
Saat ini ada sekitar 12 ribu-an Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Jumlah tersebut dinilai tidak akan mencapai pemerataan pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu ada sejumlah program yang akan dilakukan penguatan diantaranya menata ulang jaringan fasilitas layanan kesehatan. Diantaranya dengan memperkuat fungsi Pos Pelayanan Terpadu atau Posyandu agar menjadi lebih formal dengan anggaran yang memadai.
Nantinya, Posyandu ini bisa dikelola -- diatur - oleh kementerian lain seperti Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atau Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Peran dan fungsi Posyandu nantinya akan bertindak secara lebih pro aktif. Bukan hanya melayani bayi, balita dan ibu. Lebih dari itu Posyandu akan melayani seluruh siklus hidup termasuk remaja, dewasa, hingga lanjut usia (Lansia).
2. Transformasi Layanan Rujukan
Transformasi ini akan dimulai dengan tiga penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia yakni penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Untuk mendukung transformasi layanan rujukan pemerintah mentargetkan seluruh rumah sakit - rujukan - tingkat provinsi pada 2024, harus bisa melayani penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Hal itu dimaksudkan agar akses layanan dan standar layanan tertentu untuk jantung, stroke, dan kanker merata tersedia di rumah sakit rujukan provinsi di seluruh Indonesia.
Konsepnya kedepan, setiap rumah sakit rujukan dengan dokter yang berprestasi, akan ia pertemukan dengan dokter dari negara lain untuk menjalin kerja sama. Sedangkan dokter-dokter yang terbaik dari luar negeri akan didatangkan ke Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dokter Indonesia.