Mohon tunggu...
ADE SETIAWAN
ADE SETIAWAN Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Kepala Puskeswan Pandeglang

All is Well

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

28 September Hari Rabies Sedunia: Ini Peran Masyarakat untuk Cegah Rabies

28 September 2023   09:07 Diperbarui: 28 September 2023   21:19 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Puskeswan Pandeglang

Kamis (28/09/2023) hari ini adalah Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day disingkat WRD, sebuah kampanye global untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian penyakit rabies.

Tujuan kampanye ini adalah mewujudkan dunia bebas dari penyakit rabies pada tahun 2030

Lalu apa peran penting masyarakat untuk mencegah penyakit rabies? Mengapa penyakit rabies perlu mendapat perhatian serius? Nah, terus bagaimana upaya pemerintah dalam menanggulangi rabies?

Selain itu, Sahabat Kompasianer, tahukah bahwa dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia tahun ini akan ada kegiatan vaksinasi rabies massal di seluruh wilayah Indonesia ? Kapan dan dimana dilaksanakan ?

Yuk simak info berikut ini !

Baca juga : Hati-hati, Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Pandeglang Naik

Apa peran masyarakat untuk mencegah penularan rabies?

Masyarakat dan lingkungan berperan penting dalam upaya pencegahan penularan penyakit rabies. Untuk itu kita semua bisa melakukan tiga langkah mudah sebagai berikut:

1. Pastikan hewan piaraan yang merupakan Hewan Penular Rabies (HPR seperti anjing, kucing, kera atau monyet) sehat dan divaksinasi secara rutin,

2. Bila digigit hewan penular rebies, segera cuci luka pakai sabun atau detergen dan air mengalir selama 15 menit,

3. Segera dibawa ke Puskesmas/Rumah Sakit/Rabies Center untuk penanganan lebih lanjut.

Nah, Sahabat, apakah hewan (HPR) peliharaan kita sudah divaksinasi rabies secara rutin setahun sekali ?

Bagi (HPR) kamu yang belum divaksinasi rabies tahun ini, silahkan mendatangi klinik hewan atau Puskeswan terdekat untuk mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penularan rabies. 

Atau silahkan ikutan vaksin massal rabies! Daftar ke Puskeswan Pandeglang melalui Call Center 0877-7335-7422  Whatsapp ! Jangan lupa catat tanggalnya yakni 7 Oktober 2023.

Mengapa penyakit rabies perlu mendapat perhatian serius?

Penyakit rabies perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak lantaran penyebaran rabies sudah cukup mengkhawatirkan. Data Kemkes menyebut, rabies menyebar di 26 provinsi di Indonesia

Rabies juga merupakan masalah kesehatan kompleks lantaran tidak hanya terkait dengan aspek kesehatan namun terkait juga dengan aspek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat.

Oleh karena itu diperlukan upaya penanggulangan secara terpadu, lintas sektor secara berkesinambungan.

Baca juga : Hari Rabies Sedunia: Pandeglang Sediakan 450 Dosis Vaksin Gratis untuk Eliminasi Rabies

Bagaimana perkembangan penyakit rabies saat ini ?

Situasi lima tahun terakhir (2018-2022), diketahui bahwa jumlah kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) di Indonesia sebanyak 431.007 kasus (GHPR), dengan kematian sebanyak 426 orang. Pada periode ini yaitu pada awal tahun 2019 terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kabupaten Dompu - Nusa Tenggara Barat.

Hingga Agustus 2023, dilaporkan sebanyak 94.680 kasus GHPR, sebanyak 90 kasus kematian dilaporkan dari 13 provinsi dimana Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan kasus kematian tertinggi sebanyak 16 kematian dan terjadi KLB Rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan pada bulan Mei 2023.

Apakah penyakit rabies dapat dicegah ?

Rabies itu penyakit mematikan, tetapi penyakit ini masih dapat dicegah lho !

Apabila sudah muncul gejala klinis khas Rabies akan terjadi kematian (Case Fatality Rate 100%). Namun demikian kematian akibat rabies dapat dicegah dengan tata laksana kasus gigitan hewan penular rabies dengan tepat dan sesegera mungkin, yaitu cuci luka pakai sabun/deterjen selama 15 menit dan pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) saja atau VAR dan Serum Anti Rabies (SAR) sesuai indikasi.

Baca juga : Jalan Panjang dan Berliku untuk Bebas dari Rabies

Bagaimana upaya pemerintah dalam menanggulangi rabies ?

Banyak upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah Rabies, seperti pembentukan tim koordinasi penanggulangan Rabies, pelatihan dan sosialisasi terpadu kepada petugas pengelola program rabies, petugas layanan kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan, pembentukan Puskesmas sebagai Rabies Center, promosi kesehatan, investigasi dan respon cepat, vaksinasi hewan penular rabies (anjing, kucing, monyet), serta pelibatan masyarakat dalam pengendalian rabies melalui pembentukan Kader Siaga Rabies (KASIRA) atau Tim Siaga Rabies (TISIRA).

Penerapan One Health dalam penanggulangan rabies dilakukan secara lintas sektor oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan dan sektor terkait lannya.

Pengendalian rabies pada faktor risiko (vaksinasi massal hewan penular rabies) dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian.

Sedangkan upaya pencegahan kematian akibat rabies pada manusia dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dengan melakukan tiga langkah utama, yaitu :

1. Penanganan luka Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) yang tepat,

2. Pemberian Vaksinasi Anti Rabies (VAR) segera sesuai indikasi, dan

3. Pemberian Serum Anti Rabies (SAR) jika luka gigitan HPR masuk dalam kategori risiko tinggi seperti bagian bahu ke atas sampai ke kepala atau pada bagian tubuh yang banyak terdapat saraf.

Baca juga : Waspadai Hewan Penular Rabies di Lingkungan Sekitar Kita 

Aksi Bersama Untuk Satu Tujuan, Satu Kesehatan Untuk Tanggulangi Rabies, apa kegiatan konkretnya?

Hari Rabies Sedunia, 28 September 2023 mengusung tema "All for 1, One Health for All" membawa pesan pelibatan semua menuju satu tujuan, satu kesehatan untuk terbebas rabies.

Semua sektor termasuk masyarakat mempunyai satu tujuan dan One Health juga mempunyai tujuan yang sama yaitu terbebas dari rabies.

Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian rabies perlu terus dilakukan, masyarakat dapat dilibatkan dalam pelaporan jika terjadi kasus gigitan hewan penular rabies di lingkungannya. 

Penyebarluasan informasi di tengah masyarakat dan sekaligus dapat melakukan tindakan pertolongan pertama berupa cuci luka kasus gigitan hewan penular rabies, sehingga dapat mengurangi risiko kematian akibat Rabies.

Jika hal ini dapat berjalan baik, maka target eliminasi rabies di Indonesia pada tahun 2030 dapat dicapai.

Dokpri
Dokpri

Oh ya jangan lupa ya.....! Ayo ikutan vaksin massal rabies gratis di Puskeswan Pandeglang ! Jangan lupa  catat tanggal 7 Oktober 2023 Hari Sabtu mulai pukul 09:00 - 12:00 Wib

Ayo Dukung Indonesia Bebas Rabies 2030 !


Ayo Wujudkan Dunia Bebas Rabies !

Salam, Kompasianer Ade Setiawan Junior

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun