Banyak upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah Rabies, seperti pembentukan tim koordinasi penanggulangan Rabies, pelatihan dan sosialisasi terpadu kepada petugas pengelola program rabies, petugas layanan kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan, pembentukan Puskesmas sebagai Rabies Center, promosi kesehatan, investigasi dan respon cepat, vaksinasi hewan penular rabies (anjing, kucing, monyet), serta pelibatan masyarakat dalam pengendalian rabies melalui pembentukan Kader Siaga Rabies (KASIRA) atau Tim Siaga Rabies (TISIRA).
Penerapan One Health dalam penanggulangan rabies dilakukan secara lintas sektor oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Kesehatan dan sektor terkait lannya.
Pengendalian rabies pada faktor risiko (vaksinasi massal hewan penular rabies) dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian.
Sedangkan upaya pencegahan kematian akibat rabies pada manusia dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dengan melakukan tiga langkah utama, yaitu :
1. Penanganan luka Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) yang tepat,
2. Pemberian Vaksinasi Anti Rabies (VAR) segera sesuai indikasi, dan
3. Pemberian Serum Anti Rabies (SAR) jika luka gigitan HPR masuk dalam kategori risiko tinggi seperti bagian bahu ke atas sampai ke kepala atau pada bagian tubuh yang banyak terdapat saraf.
Baca juga :Â Waspadai Hewan Penular Rabies di Lingkungan Sekitar KitaÂ
Aksi Bersama Untuk Satu Tujuan, Satu Kesehatan Untuk Tanggulangi Rabies, apa kegiatan konkretnya?
Hari Rabies Sedunia, 28 September 2023 mengusung tema "All for 1, One Health for All" membawa pesan pelibatan semua menuju satu tujuan, satu kesehatan untuk terbebas rabies.
Semua sektor termasuk masyarakat mempunyai satu tujuan dan One Health juga mempunyai tujuan yang sama yaitu terbebas dari rabies.
Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian rabies perlu terus dilakukan, masyarakat dapat dilibatkan dalam pelaporan jika terjadi kasus gigitan hewan penular rabies di lingkungannya.Â