Â
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang terus berkembang dan selalu melaui proses pembelajaran. Dalam pembelajaran pola relasi yang digunakan yaitu pola relasi penekanan. Pola relasi penekanan tersebut menuntut guru dan murid untuk saling bersifat objektif terhadap materi pembelajaran tersebut.
Objektivitas yang ditekankan membuat terbentuknya paradigma dan mentalitas subjek-objek.
Pendidik menganggap bahwa murid adalah objek yang harus diisi dengan berbagai informasi dan pengetahuan. Murid juga menempatkan dirinya sebagai wadah yang harus diisi dengan materi pembelajaran. Murid pun menganggap bahwa guru adalah objek yang mengarahkan murid dalam segala hal, maka apabila terjadi kegagalan dalam belajar dan persoalan lainnya maka itu disebabkan oleh guru.
Kekerasan pada dunia pendidikan dapat muncul tak hanya dari timbulnya konflik. Kekerasan timbul karena adanya kegagalan dalam pembelajaran. Pembelajaran yang disampaikan kepada para siswa tak hanya mengenai nilai-nilai akademik, tetapi juga nilai nilai norma. Nilai norma dapat terbentuk melalui segala lingkungan. Lingkungan keluarga merupakan salah satu penyampai nilai norma. Lingkungan pertemanan juga sangat mempengaruhi terbentuk atau tidaknya nilai norma pada diri seseorang itu. Siswa yang tidak mendapatkan pendidikan dari keluarga cenderung tidak mendaptkan nilai-nilai norma.
Norma juga dapat terpengaruh dari tayangan televisi. Saat ini banyak tayangan televisi yang mempertontonkan program-program yang mengarah ke norma-norma negatif. Hal ini sejalan dengan pendapat More (dalam Narwoko, 2006) bahwa perubahan sosial sebagai suatu perubahan yang penting dalam struktur sosial, pola-pola perilaku dan sistem interaksi sosial termasuk di dalamnya perubahan norma, nilai dan fenomena kultural. Dengan munculnya teknologi seperti televisi yang menayangkan acara-acara hiburan tanpa pendampingan orang tua yang menyebabkan remaja meniru perilaku negative dari norma tersebut yang berdampak pada perubahan pola perilaku yaitu kenakalan remaja di sekolah.
Menurut Kartono (2003:25-36) selain karna faktor-faktor tersebut kekerasan dalam dunia pendidikan juga dibedakan dalam beberapa teori yaitu:
- Teori Biologis
Tingkah laku peserta didik dipengaruhi dengan unsur gen yang dibawanya sejak lahir.
- Teori Psikogenis
Sumber penyebab kekerasan peserta didik dilihat dari faktor psikologi yaitu kepribadian, motivasi, dan juga emosional peserta didik. Salah satu contohnya yaitu kondisi keluarga dengan berbagai permasalahannya yang membuat emosional peserta didik mengalami perubahan.
- Teori Sosiogenis
Sumber penyebab kekerasan pada dunia pendidikan yang disebabkan oleh stuktur sosial ataupun interaksi simbolis yang terjadi pada diri siswa tersebut.
- Teori Subkultur
Penyebab kenakalan remaja yang berkaitan dengan nilai, sistem, kepercayaan. dan ambisi pada jiwa peserta didik.