"Kakak pun tidak tau, sudah kau harus berhenti menangis,lihat matamu sudah merah, kakak akan membuatkan makan malam," ucap Yuda sambil berdiri dan melangkah ke dapur. Namun langkahnya terhenti saat Myra mengatakan sesuatu yng membuatnya juga terpaku,
"Kak, bagaimana kalau kotak itu emnyimpan sebuah rahasia yang memang seharusnya kita tahu seperti tulisn ibu?" ucap Myra sambil terus membaca isi surat itu.
Tapi Yuda mengiraukan pertanyaan itu dan melanjutkan langkahnya ke dapur. Masih dengan memikirkan perkataan Myra jika memang isi dari kotak itu menyimpan sesuatu.
"Myr, ayo kita makan," ucap Yuda sambil membawa dua piring makanan ke kamar. "ini untukmu, makanlah, setelah itu kita obrolkan kembali tetang surat itu," lanjut Yuda
Myra pun makan dengan cepat hingga tak sampai 5 menit makanan itu telah berpindah ke perut Myra. Dengan masih memegang kertas pesan itu, Myra melihat kakaknya menghabiskan makanannya. Tak lama Yuda menghabiskan makanannya, dan segera membereskan bekas makannya dan Myra.
"mari kita membahas isi surat itu," ucap Myra
"Ya, yang pertama ingin kutanyakan kepadamu Myr, jika memang isi surat itu sesuai dengan pemikiranmu,apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Yuda dengan tatapan serius
"Aku hanya ingin memaafkan ibu dan melupakan masa lalu walau itu sulit," ucap Myra
"Apakah kau benar-benar ingin mengungkapkan isi pesan itu?" Tanya Yuda
"Ya, aku ingin mengetahui kebenarannya," uacp Myra
"Baiklah jikalau seperti itu, minggu depan kau libur, kita bisa menggunakan waktu itu untuk mengetahui siapa pemilik rumah itu dan segera mengambil kotak tiu, hingga minggu depan kau tidak boleh membahas apapun yang berkaitan dengan pesan itu," ucap Yuda sambil beralih dan membuka buku-buku yang ada di dalam tasnya