Mohon tunggu...
Adelia TriEka
Adelia TriEka Mohon Tunggu... Freelancer - Pengelana

Amuk itu adalah Angkara dungu yang gemar memangsa hati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yanlik dan Mawar Hitam 3

8 Desember 2018   07:16 Diperbarui: 8 Desember 2018   08:06 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat pemujaan berlangsung Yanlik datang membawa mawar putih dan membangunkan Atma dari pingsannya. Sedangkan mata ikhlas mendelik melihat Atma mulai sadar.

"Ini di mana, Sayang?" 

Ikhlas hanya diam seribu bahasa karena dia takut dengan mawar putih yang di bawa YANLIK. Atma keluar kamar setelah Yanlik memberikan cairan kentut alamiah ke muka ikhlas. Seketika wajah ikhlas terbakar dan tubuhnya perlahan mengering dan menjadi debu. Hanya mata dan hatinya yang tidak menjadi debu. Kemudian di jadikan koleksi hiasan untuk kalung Yanlik.

Sedangkan jauh di kamar yang lain Gigip geram dan mengutuk Yanlik.

"Ini ulahmu, Lintang! Seandainya dulu membiarkan seorang janda selamat, maka ilmu tidak menitis kepada Yanlik." Mata Gigip mulai berapi dengan tingkat terpanas.

Bersambung
Bekasi, 8 Desember 2018.
07: 15

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun