Media sosial telah menjadi elemen pokok dalam memfasilitasi interaksi antara kelompok-kelompok yang mendorong perubahan dan masyarakat secara umum. Seperti yang dijelaskan oleh Boyd (2014), media sosial tidak hanya berperan sebagai alat komunikasi semata, tetapi juga sebagai wadah partisipasi budaya yang aktif, di mana individu tidak hanya mengonsumsi, melainkan juga menciptakan konten dalam ranah digital. Satu contoh yang menggambarkan hal ini dapat dilihat pada Pandawara Group, suatu kelompok pemuda yang berbasis di Bandung dan menekankan isu-isu sampah serta kebersihan lingkungan.
Pandawara Group terdiri dari lima individu berdedikasi, yakni Agung Permana, Gilang Rahma, Muhammad Ikhsan, Rafla Pasya, dan Rifki Sa'dulah. Mereka memanfaatkan media sosial, terutama TikTok, sebagai alat utama untuk menyampaikan pesan mereka kepada masyarakat. Pemanfaatan platform ini memberikan mereka kemampuan untuk berkomunikasi secara langsung dan efisien dengan audiens yang luas.Â
Lebih dari sekadar membagikan informasi, Pandawara Group secara aktif melibatkan masyarakat. Video pembersihan sampah di sungai yang mereka bagikan tidak hanya bertujuan menciptakan kesadaran, tetapi juga untuk mengajak partisipasi dan mendapatkan dukungan dari masyarakat. Akibatnya, melalui media sosial, Pandawara Group berhasil membentuk komunitas yang peduli terhadap isu-isu lingkungan.
Dalam konteks teori sistem komunikasi kelompok, dinamika internal Pandawara Group menjadi kunci keberhasilan mereka. Struktur komunikasi yang terorganisir dengan baik memungkinkan setiap anggota memiliki peran dan tanggung jawab yang jelas. Pengelolaan konten dan interaksi dengan pengikut di media sosial menjadi unsur integral dari strategi komunikasi mereka. Ini menciptakan kerja sama yang efektif dalam mengelola pesan kelompok dan mencapai tujuan bersama dalam upaya melawan permasalahan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan.
Melalui pendekatan yang menyatukan media sosial, terutama TikTok, dengan prinsip-prinsip teori sistem komunikasi kelompok, Pandawara Group berhasil tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menginspirasi, membentuk opini publik, dan memotivasi tindakan positif untuk menjaga kebersihan lingkungan. Studi kasus ini memberikan pandangan yang menarik tentang bagaimana media sosial dapat menjadi kekuatan utama dalam mendukung gerakan sosial dan mengatasi tantangan lingkungan di tengah masyarakat.
Tanggapan MasyarakatÂ
Pandawara Group telah berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Melalui konten video pembersihan sampah yang mereka bagikan di TikTok, masyarakat menjadi lebih sadar akan dampak sampah terhadap lingkungan. Masyarakat memberikan apresiasi yang tinggi terhadap aksi nyata Pandawara Group dalam membersihkan sampah dari sungai. Tindakan nyata ini menginspirasi dan memotivasi orang untuk ikut berpartisipasi dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan di sekitar mereka.
Pandawara Group bukan hanya menyebarkan pesan, tetapi juga menjadi pendorong partisipasi masyarakat. Banyak orang yang terinspirasi untuk ikut serta dalam kegiatan pembersihan sampah dan berkontribusi positif pada lingkungan. Respons positif terhadap Pandawara Group tercermin dalam dukungan yang diberikan melalui media sosial. Banyak orang yang menyebarkan konten Pandawara Group, memberikan like, dan memberikan komentar positif untuk memberikan dukungan moral.
Dengan keberanian Pandawara Group dalam menghadapi permasalahan lingkungan mendapatkan penghargaan dari masyarakat, Pandawara Group, kelompok kreator yang berasal dari Bandung ini, sukses meraih tiga penghargaan utama, yaitu Creator of The Year, Rising Star of The Year, dan Changemakers of The Year. Mereka dianggap sebagai pahlawan lingkungan yang secara aktif berkontribusi untuk menciptakan perubahan positif.Â
Pandawara Group tidak hanya menciptakan dampak positif terhadap lingkungan, tetapi juga mengubah citra generasi muda. Masyarakat kini melihat bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menciptakan dampak positif dalam masyarakat. Pandawara Group, melalui karyanya, telah membuktikan bahwa semangat kepemudaan tidak hanya berkaitan dengan tren atau hiburan semata, melainkan juga dapat diarahkan untuk menciptakan perubahan yang signifikan.
DampakÂ