Mohon tunggu...
Irawan
Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Edithing

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mazhab Pendidikan Empirisme

2 November 2024   07:55 Diperbarui: 4 November 2024   06:40 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan empirisme juga menekankan pentingnya eksperimen. Siswa didorong untuk merancang dan melaksanakan eksperimen guna menguji hipotesis yang mereka buat. Ini bukan hanya membantu mereka memahami proses ilmiah, tetapi juga memberi mereka pengalaman langsung dalam menyelesaikan masalah. Dengan menghadapi tantangan dan mencari solusi, siswa belajar untuk berpikir kreatif dan inovatif.

d. Pembelajaran Kontekstual

Salah satu aspek penting dari pendidikan empirisme adalah pembelajaran kontekstual. Pengetahuan harus dihubungkan dengan pengalaman dan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, dalam pembelajaran matematika, siswa dapat diajarkan konsep proporsi melalui pengukuran bahan masakan. Dengan demikian, siswa dapat melihat relevansi dan aplikasi praktis dari apa yang mereka pelajari, yang pada gilirannya meningkatkan motivasi dan minat belajar mereka.

e. Refleksi

Refleksi adalah bagian integral dari proses belajar dalam mazhab empirisme. Siswa didorong untuk merenungkan pengalaman mereka, baik itu pengalaman positif maupun tantangan yang mereka hadapi. Melalui refleksi, siswa dapat memahami proses belajar mereka dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Guru dapat memfasilitasi diskusi reflektif di kelas untuk membangun kesadaran diri dan pemahaman yang lebih dalam.

f. Pembelajaran Berbasis Masalah

Pendidikan empirisme juga menerapkan pembelajaran berbasis masalah. Dalam pendekatan ini, siswa dihadapkan pada masalah nyata yang relevan dengan kehidupan mereka. Mereka diberi kesempatan untuk mengeksplorasi solusi, melakukan penelitian, dan berkolaborasi dengan teman-teman mereka. Metode ini tidak hanya membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, tetapi juga memperkuat kerja sama dan komunikasi.

3. Peran Guru dalam Pendidikan Empirisme

Dalam pendidikan empirisme, peran guru sangat penting sebagai fasilitator. Alih-alih menjadi satu-satunya sumber informasi, guru berfungsi sebagai pemandu yang membantu siswa dalam proses eksplorasi dan penemuan. Guru harus menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, di mana siswa merasa aman untuk mengajukan pertanyaan, bereksperimen, dan membuat kesalahan. Dengan memberikan umpan balik yang konstruktif, guru dapat membantu siswa membangun pemahaman yang lebih dalam.

4. Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun