Kebiasaan stock obat-obatan syrup di rumah tanpa resep dokter adalah fenomena yang lumrah dilakukan oleh hampir setiap orangtua yang memiliki bayi dan balita saat ini.Â
Tujuannya hanya saat anak demam atau batuk pilek, dapat memberikan obat dengan segera dan diharapkan berkurang atau sembuh.Â
Dalam hal ini, pemberian obat biasanya dengan hanya mempertimbangkan aturan pakai yang tertera di botol atau kemasan obat namun tidak berkonsultasi dengan tenaga kesehatan berkompeten.Â
Apalagi obat syrup untuk menurunkan demam, meredakan batuk pilek, maupun berbagai jenis vitamin anak dalam bentuk syrup juga mudah didapatkan dan bebas dibeli di pasaran tanpa resep dokter sekalipun.Â
Sehingga kemudahan inilah yang membuat para orangtua yang kurang bijak secara masif dalam jangka waktu lama memberikan obat-obatan kepada anak tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.Â
Padahal, kondisi anak mungkin saja lebih serius dari pada anggapan orangtuanya hingga seharusnya mendapat penanganan dokter dalam penggunaan obat-obatan.Â
2. Tergiur iklan
Berbagai jenis obat-obatan dipromosikan dengan iklan yang cukup menarik. Baik iklan di televisi maupun di berbagai media sosial.
Biasanya, obat-obatan yang iklannya sering dijumpai seperti obat penurun panas, obat nyeri serta obat flu dan batuk serta beragam vitamin dengan harga yang beragam. Mulai dari harga yang murah hingga mahal.Â
Memang, tidak ada yang salah dengan iklan iklan menarik. Bahkan obat-obatan yang beredar tentunya sudah memiliki izin edar dari lembaga berwenang dan seharusnya dipastikan aman selama penggunaannya berdasarkan aturan pakai.Â
Namun sebagai orangtua kita harus bersikap bijak dalam menyikapi hal hal yang menarik.