Yang perlu digaris bawahi di bagian ini adalah: memiliki suatu kelebihan dari pesaingnya. Ya, itu tadi yang saya jelaskan di atas, manusia yang memiliki kelebihan atau kekuatan: Fisik, Psikis, Financial, maupun Spiritual yang akan bertahan hidup. Yang tidak memiliki kelebihan atau kekuatan 4 hal tersebut akan terpinggirkan dengan sendirinya.
Memang terdengar kejam. Tapi seperti itu kenyataannya. Alam memiliki hukum besi-nya sendiri.
Dalam masyarakat modern, manusia tidak bergerak secara orang per orang. Tetapi bergerak secara berorganisasi. Baik dalam skala besar maupun dalam skala kecil.Â
Baik tingkat negara, maupun tingkat RT. Jadi, seleksi alam lebih terstruktur dan terorganisir. Ada arahan secara top down untuk terlibat dalam seleksi alam yang sedang terjadi.
Kemudian di bagian lain lagi bukunya, Darwin mengatakan: " Isolasi merupakan elemen penting dalam proses seleksi alam. Di daerah yang terbatas dan terisolasi, jika daerahnya tidak terlalu luas, kondisi kehidupan organik dan anorganik umumnya berada dalam tingkat yang keseragaman besar; sehingga seleksi alam akan cenderung memodifikasi semua individu dari spesies yang berbeda-beda di seluruh daerah dengan yang sama dan dengan kondisi yang sama".
Apa yang sudah diupayakan di beberapa tempat, entah itu dengan istilah: Karantina, Lockdown, PSBB, Stay at home, Â dan mungkin ada istilah-istilah lainnya, itu sudah sangat tepat. Karena itu semua bentuk nyata dari isolasi. Dan isolasi sendiri adalah elemen penting dari seleksi alam.
Ini senafas dengan sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori: "'Bila kamu mendengar wabah di suatu daerah, maka kalian jangan memasukinya. Tetapi jika wabah terjadi di daerah kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu". Â Ya, ini adalah teknik isolasi yang juga diintrodusir Darwin.
Upaya Isolasi yang dilakukan itu adalah sebuah penjara. Orang yang stay at home adalah penjara rumah. Sedangkan Lockdown adalah penjara kota. Penjara dalam bentuk dan kadar berbeda.
Berbicara mengenai penjara, saya teringat sebuah buku karangan Tan Malaka: Dari Penjara ke penjara. Sebuah Autobiografi. Sebuah buku yang terdiri dari dua jilid tebal.
Pada Jilid 1 di Bab 2, diterangkan disana bahwa pada dasarnya ada dua kodrat terbesar yang menggerakan jiwa semua mahluk hidup, termasuk jiwa manusia, yaitu kehendak ingin hidup dan kehendak tidak mau mati. Â Yang disebut pertama adalah kehendak positif, dan yang disebut belakangan adalah kehendak negatif.
Ini bisa kita jadikan pisau analisa untuk imbas wabah pandemi Covid-19 sekarang ini.