Saya juga dulu sempat berpikir bahwa sawah itu takada di NTT, hanya ada di Sulawesi dan Jawa, ternyata saya salah!Â
Syahdan, selain hamparan sawah di pinggir jalan yang memanjakan mata ada dua tempat yang juga menarik pandangan saya yaitu hutan lindung camplong dan juga kolam permandian alam camplong.
Singkat Kata, setelah selesai memberikan sosialisasi, saya bilang kepada teman saya  "Sebelum balik ke kota Kupang kita singgah dulu di kolam permandian alam camplong, ya?"
**
Ketika sampai di depan gerbang masuk tempat permandian alam Camplong, untuk masuk ke dalam harus membayar. Tarif masuk menggunakan kendaraan, perorang lima belas ribu rupiah.Â
Saya terkejut dengan tarifnya masuknya, bagaimana tidak, teman saya pun terkejut, kata teman saya dulu tarif masuknya hanya seribu lima ratus.
Kenaikan tarif yang cukup signifikan untuk tempat wisata permandian alam. Uniknya petugas yang menjaga pintu masuk tersebut tak memberi kami karcis, setelah membayar kami langsung  saja masuk ke dalam. Barangkali tarifnya mereka sendiri yang tentukan.
Kendati demikian, keterkejutan saya terbayar oleh pemandangan  yang indah di sekitaran kolam.
Pohon-pohon tumbuh kokoh dan rindang, udara yang begitu sejuk, bunyi mata air yang keluar dari celah bebatuan, menciptakan harmoni.