Tuhan Bertanya;
Masihkah ada keraguan di kitab ALIP mu?
Masihkah ada keraguan di kitab LAM mu?
Masihkah ada keraguan di kitab MIM mu?
Lalu di mana keyakinan mu ..?
O..Tuhan
Ampuni aku..
Kediri, 30 November 2020
Buah karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah
Saya yang tak mahir dalam menulis puisi, tetapi ketika membaca puisi di atas, saya merasa bahwa puisi tersebut merupakan puisi yang hadir berdasarkan pengetahuan Hudhuri (pengetahuan yang didapat/hadir tanpa melalui proses berpikir).
Pengetahuan Hudhuri berbeda dengan intuisi. Dalam pandangan filsuf muslim, pengetahuan dibagi menjadi dua. Pertama, pengetahuan Hudhuri. Kedua, pengetahuan Hushuli.Â
Dari setiap paragraf puisi itu  mengalir dan memiliki kedalaman makna.Â
Saya terkesima pada kata-kata; Tapi, tanpa ku sadar Engkau menjawab ini aku
nama tanpa kata di bibirmu.Â
**
Kini, Tuhan telah memanggilmu mendahului kami, saya percaya  bahwa di alam sana keyakinan Abang  semakin otentik.
Abang tidak ragu lagi dengan kitab ALIP, LAM dan MIM.
Dan mungkin, Abang sekarang sedang tersenyum sembari merangkai puisi.Â