Malam kian bertajuk duka
Pada lengang semesta
Berselimut awan hitam
Kata-kata keluh berterbangan
//2
Purnama pun berpuisi pilu
Wajahnya tampak kusut
Saat mengeja kata
Di balik tirai kelabu
Aku kembali membaca
Cinta, rindu dan rintik-rintik hujan
Puisi berpuisi lirih
Membekas kenang lara
Pada ranting, serta dedaunan
Sendu terlukis pada bola matanya
Yang tak lagi bercahaya
Dan berkaca-kaca
Meski gigil mendekap
Tubuh dicambuk gelap
//3
Catatlah ini
Segala aduan dalam pengaduan
Serta doa-doa
Hanya candu
Tapi, tanpa ku sadar
Engkau menjawab
ini aku
nama tanpa kata di bibirmu
di kedua manja matamu
juga telingamu
ini aku
menunggu di pagimu
menanti di malammu
cinta biru
rindu kelabu
cuma waktu
//4
maka renggutlah kasihku
yang sudah membisu
di altar sukma memilu
lalu,
peluklah jiwaku
dekaplah tubuhku
aku di sampingmu selalu