Begitulah iklan dari mereka pada saat berlatih. Ada saja yang membuat durasi latihan terjeda gegara tingkah mereka. Mau marah? Oooo... sabar...sabar..... sabar..
Belum lagi gerakan yang harusnya ke kanan.. ada saja yang akhirnya tabrakan dengan teman di sampingnya gegara salah arah. Pokoknya durasi latihan selama 30 menit adalah masa-masa yang seru dan menghebohkan. Begitulah dunia mereka berlatih sembari bercanda dan tentunya ada iklan yang lewat yang tidak berbayar.Â
selain melatih siswa sesuai jadwal, Guru juga harus menyiapkan kostum yang akan digunakan siswa untuk tampil. Nah, memilih kostum adalah hal yang tidak bisa dianggap remeh. Karena kostum yang menarik juga menjadi poin penilaian tim juri selain kekompakan. Kostum yang akan digunakan siswa kelompok menyanyi rencananya akan memakai baju adat nusantara.Â
Mulailah mencari kostum mana yang sesuai dengan kondisi siswa. Karena siswa yang terpilih dalam kelompok tidak sama tingginya. Itulah makanya Guru membentuk formasi saat latihan. Bukan tanpa alasan formasi ini dibentuk, agar pada saat mengabadikan mereka tampil nanti Orang tua bisa mengambil gambar anak tercintanya dari semua sisi tanpa terhalang.Â
Kostum yang akan digunakan sempat dipakai untuk latihan. Siswa nampak bersemangat meskipun kostum yang digunakan baru dipakai bagian atasannya saja. Bisa dibayangkan kerepotan Guru untuk mendadani mereka yang berjumlah 14 siswa. Durasi latihan terpotong untuk memakaikan kostum mereka.Â
Setelah latihan dengan memakai kostum yang ada, barulah diketahui bahwa ada pernak-pernik asesoris dan kelengkapan lainnya yang tidak lengkap. Kembali Guru menyortir apa saja yang hilang dan tidak lengkap dari tiap kostum yang akan digunakan siswa.Â
Ini juga menjadi dilema Guru apabila ingin menggunakan kostum tari atau baju adat pada acara seperti ini. Inventarisir barang-barang yang ada juga menjadi cerita.Â
Bukan ingin menyalahkan keadaan, terkadang setelah siswa tampil di  acara Guru Pembina harus mencatat kelengkapan asesoris dari kostum. Koordinasi dengan Orang tua atau pengantar siswa pada saat lomba perlu disosialisasikan. Guru juga terbantu jika Orang tua bertanggung jawab mengembalikan segala asesoris kostum dalam kondisi lengkap.Â
Cek dan ricek kembali sebelum mereka tampil, dan alhasil ada kelengkapan asesoris yang hilang. Pada akhirnya membuat Guru harus mencari asesoris tersebut. Pilihan jatuh untuk membeli kelengkapan asesoris yang menghilang keberadaannya akibat keteledoran. Jadilah sebuah petualangan baru dimulai.
Guru mencatat apa saja yang harus dibeli kembali untuk kelengkapan kostum. Selesai mencatat pilihan pertama menghubungi pihak salon tempat penyewaan kostum. Ternyata pihak salon tidak menyediakan asesoris secara terpisah. Kami disarankan untuk menyewa satu set kostum lengkap dengan asesoris yang tersedia di salon tersebut.
Pada akhirnya membawa Guru pada pilihan kedua. Di hari yang sudah ditentukan Guru mulai ngebolang mencari keberadaan asesoris tersebut. Mau tahu kemana harus mencarinya?Â