Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ketika Andalan Mulai Merengek

8 Oktober 2022   22:12 Diperbarui: 8 Oktober 2022   22:24 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di bengkel tepi jalan referensi pemilik rumah makan itu ternyata biaya perbaikan dan ganti alat hanya beberapa ratus ribu saja. Itu pun sudah ganti oli dan lainnya. Motor kesayangan sudah kembali pulih dan bisa mengantarkan Mak kembali bermobilisasi.

Pada akhirnya Mak mereferensikan bengkel tersebut pada orang rumah untuk memakai jasanya. Begitulah pengalaman Mak memilih bengkel tepi jalan yang kini menjadi andalan Mak sekeluarga untuk melakukan perawatan berkala mengecek kendaraan. 

Tidak semua bengkel tepi jalan itu bisa memperbaiki dan terpercaya. Mak punya pengalaman dengan bengkel-bengkel tepi jalan yang kurang teliti dan paham kondisi kendaraan. Memang di sekitar perumahan Mak banyak bengkel-bengkel sejenis terlebih sebagai seorang Guru PAUD yang memiliki wali murid mempunyai bengkel pribadi. 

Memakai sistem aji mumpung biar dapat harga miring untuk perawatan motor? Oh... itu bukan sifat Mak. Meskipun kendaraan para Guru sering "jajan" karena motornya sudah lebih dari tujuh tahun ke atas pemakainnya, wajar jika motornya sesekali batuk-batuk.

Memanfaatkan jasa montir wali murid yang bengkelnya juga tidak jauh dari sekolah itu bisa saja dilakukan. Mak pun pernah memakai jasanya. Tetapi kondisi bengkel selalu ramai dan jika memang motor sedang bermasalah para Guru akan menitipkan motornya pagi hari untuk mengantre dan saat pulang sekolah baru mengambilnya kembali. 

Bengkel-bengkel wali murid juga membantu para Guru yang memiliki keluhan dengan motor kesayangan. Namun, belum pas aja waktunya motor kesayangan unjuk rasa minta jajan dan diservis di bengkel wali murid. Mak punya bengkel baru yang sedkit agak jauh dari jarak ke sekolah. 

Kembali  pada konsep rezeki tak akan tertukar karena sudah tertakar. Berbagi rezeki sesekali pada bengkel lain tak mengapa asalkan amanah dan terpercaya. Bukan Mak tak mau mendapat potongan harga spesial dari bengkel milik wali murid, mungkin suatu hari nanti Mak akan memakai jasanya. 

Di mana pun bengkelnya, pastikan kondisi kendaraan enak, nyaman dan tentu saja tidak menguras isi kocek terlalu dalam. Memang ada harga ada kualitas. Prinsip ekonomi yang satu ini juga menjadi pertimbangan Mak manakala mengingat biaya lainnya ikutan naik imbas kenaikan harga. 

Selamat menikmati fasilitas pelayanan jasa sebuah bengkel yang membuat kondisi kendaraan favorit mampu mengantarkan kita untuk bermobilisasi dengan aman dan nyaman. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun