Mohon tunggu...
ADE SURIYANIE
ADE SURIYANIE Mohon Tunggu... Guru - Guru

Senang belajar tentang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ketika Andalan Mulai Merengek

8 Oktober 2022   22:12 Diperbarui: 8 Oktober 2022   22:24 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadilah pelanggan setia bengkel motor andalan yang siap mengecek kondisi motor untuk mobilitas. Tak mudah bagi saya percaya pada sebuah bengkel, karena  lebih senang melihat cara kerja orang bengkel dan memastikan alat apa saja yang perlu diganti. Hingga orang bengkelnya bertanya : "Kok, bukan orang rumah yang disuruh ke bengkel?" 

Saya jawab singkat : "Saya yang pakai motor ini dan lebih paham ada apa dengan keluhannya".

Jadilah saya mengantre di bengkel untuk beberapa waktu sembari melihat bagaimana para montir bekerja dan aneka peralatan yang digunakan untuk bekerja. Pada awalnya saya memilih bengkel  resmi sesuai jenis keluaran pabrik motor yang saya pakai. 

Memang pelayanan yang diberikan saat sedang melakukan servis rutin berkala tak ada masalah. Namun, seiring berjalannya waktu dan kondisi mobilitas yang mulai mengalami peningkatan aktivitas membuat jadwal kunjungan ke bengkel resmi mengalami gangguan. 

Kondisi mesin dan onderdilnya karena sering digunakan maka mengalami perubahan kondisi. Mengingat waktu dan kepentingan pada akhirnya memilih mengunjungi bengkel di sekitar rumah. Saya tipe orang yang ingin tahu saat harus ganti oli atau onderdil lainnya, tidak semua bengkel "mandiri"  menyediakan sparepart sesuai jenis motor. 

karena naluri Mak-Mak, sedikit bawel minta montir untuk mengganti alat yang sesuai aslinya. "Bunda, jika mau ganti sparepart ori, bawa ke bengkel resmi aja". Jika montir sudah bicara demikian, maka Mak akan langsung terdiam. Bukan tidak ingin berdebat dengan montir, hanya ingin memastikan motor kesayangan kondisinya pulih seperti sedia kala. 

Oke, tak mengapa untuk sementara yang penting motor bisa jalan lagi. Jika memang ada waktu baru deh kembali ke bengkel resmi untuk mengecek kondisi motor. "Oh, ini harus ganti sparepart dan kebetulan alatnya harus dipesan dahulu", begitu jawaban kepala montir di bengkel resmi. "Butuh berapa hari pesan alatnya?", tanya Mak pada montir. "Nanti dikabari lagi ya, bunda". Hmmmm...

Ternyata di bengkel resmi pun terkadang suku cadang tak tersedia. Entah faktor lainnya yang menyebabkan alat itu tidak bisa diganti secepatnya. Biasa jiwa Mak-Mak pun iseng bertanya : "Berapa kira-kira ongkos perbaikan alat ini?"

"Lumayan bunda, siapkan aja cuannya". Montir pun menyebutkan angka yang menurut Mak bisa untuk membeli stok  kebutuhan pokok di rumah.

Jadilah hari itu Mak hanya membayar biaya perawatan ganti oli dan cek berkala di bengkel resmi. Baru saja motor dipakai beberapa hari pasca ke bengkel resmi, mendadak mesin motor mogok dan Mak perkasa mendorong motor hingga berhenti sejenak di sebuah rumah makan  sekadar mengistirahatkan tubuh mungil yang kelelahan mendorong-dorong motor andalannya. 

Bapak pemilik rumah makan gudeg yang nikmat rasanya itu bertanya melihat Mak mendorong motor. "Motornya kenapa, Bun?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun