Mohon tunggu...
Ade Lanuari Abdan Syakura
Ade Lanuari Abdan Syakura Mohon Tunggu... Guru - Bersatu padu

Hanya manusia biasa yang diberikan kehendak oleh Tuhan untuk menggoreskan pena pada secarik kertas kusam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mati Syahid

10 November 2020   09:10 Diperbarui: 10 November 2020   09:26 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuberi kau segenggam cahaya lilin

Tapi kau tak menerimanya

Kau meniup cahaya itu dengan angkuh

Tidak cukup itu, kau siram cahaya itu dengan hujanan air tawar  

Cahaya itu redup dan perlahan mati

Ketahuilah raja, cahaya itu tidak akan mati

Cahaya itu akan kembali bersinar meski kau membunuh jasadku

Wahai raja!

Sesungguhnya semua orang disini adalah cahaya yang akan menggantikanku

Cahaya mereka lebih besar dari yang aku bawa

Kelak mereka akan menyadarkamu dari kebiadaban yang kau pelihara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun