BEST PRACTICE
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI KETENAGAKERJAAN KELAS XI IPS
DI SMA NEGERI 1 SUKANAGARA
TAHUNPELAJARAN 2023-2024
DI SUSUN OLEH :
NAMA
: ADE KOSASI, SE
INSTANSI TUGAS
: SMA NEGERI 1 SUKANAGARA
KABUPATEN
: CIANJUR
PROVINSI
: JAWA BARAT
PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VI
SMA NEGERI I SUKANAGARA KABUPATEN CIANJUR
Jl. Raya Sukanagara No.01-Sukanagara Telp.(0263) 340131 Fax.(0263) 340406
PENDAHULUAN
Dari pembelajaran terdahulu saya menemukan suatu kenyataan bahwa, didapatkan peserta didik kurang disiplin dan motivasi atau kemauan belajar yang masih kurang, masih ada hasil nilai yang masih kurang atau di bawah KKM, dan guru menjadi pusat pembelajaran / teacher centered. Hal ini terlihat dari kurang responnya peserta didik dalam menjawab pertanyaan dari guru. Peserta didik selalu menunggu perintah dari guru dalam langkah-langkah pembelajaran, dan kuang interaktifnya diskusi kelompok yang dilakukan pesrta didik, serta masalah pendukung pembelajaran lainnya seperti media belajar, sound system.
Dengan kondisi tersebut merupakan suatu permasalahan yang ditemukan oleh guru dalam pembelajaran, sehingga mendorong pada pemahaman berarti dan pencapaian tujuan pembelajaran.
Setelah guru melakukan kajian literature dan wawancara dengan beberapa nara sumber, didapatkan akar permasalahan tersebut yaitu siswa yang terlihat pasif atau hanya menerima materi saja. Siswa hanya cenderung menerima bimbingan dan arahan dari guru dalam memahami materi pelajaran dan hanya mengikuti kegiatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat teacher centered hanya menciptakan komunikasi satu arah, sehingga pembelajaran kurang komunikatif, dan tidak terjadi interaktif yang tidak melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dari permasalahan di atas, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan model PjBL. Dalam suatu Jurnal, “PjBL merupakan rancangan peserta didik, perencanaan dan mengembangkan proyek dengan menghasilkan suatu karya berupa produk yang dapat diperlihatkan, dipublikasin hasilnya atau dipresentasikan” (Patton, 2012). Hal ini juga didukung oleh suatu pernyataan yang menyatakan bahwa “PjBL merupakan suatu metode pengajaran sistematis dimana peserta didik menggunakan pengetahuan belajar dan keterampilan melalui struktur poses inkuiri yang kompleks, pertanyaan autentik dan desain produk secara teliti dan tugas-tugas.” (BIE, 2013).
Langkah-langkah pembelajaran PjBL meliputi :
- Menentukan pertanyaan dasar untuk peserta didik
- Membuat desain produ
- Menyusun Time Line atau jadwal pembuatan projek
- Memonitor keberhasilan proyek
- Menilai hasil proyek dan
- Mengevaluasi hasil proyek
Tahapan di atas memungkinkan untuk peserta didik jadi terstimulasi dalam pembelajaran; bertanya, menginvestigasi/mencari tahu, menjelaskan, berkolaborasi, berinteraksi, mendesain proyek dan memperesentasikannya.
Praktik ini akan penulis bagikan karena permasalahan yang penulis temukan kemungkinan besar ditemukan juga pada rekan guru lainnya sehingga menjadi bermanfaat dalam proses pendidikan selanjutnya.
Peran penulis dalam praktik baik ini yaitu sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mempersiapkan perangkat ajar yang diperlukan. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model PjBL, kemudian melakukan penilaian dan menindaklanjuti ketercapaian tujuan pembelajaran.
Tantangan yang dihadapai oleh penulis dalam praktik baik ini yaitu, Model pembelajaran PjBL yang digunakan oleh guru memerlukan dana dan waktu yang lebih disbanding model lainnya, tidak terbiasanya guru dan siswa dengan model yang bervariasi, karena sudah lama selalu menggunakan metode yang konvensional, kurangnya penguasaan media pembelajaran yang tepat untuk mengilustrasikan materi pelajaran yang bersifat abstrak. Disamping itu masih ada lagi tantangan lain yang didapai penulis dalam pelaksanaan praktik baik ini.
Yang terlibat dalam praktik baik ini yaitu guru dan murid juga melibatkan rekan sejawat guru untuk mencari solusi dan alternative serta dapat mengobservasi pemebelajaran, serta tim perekam kegiatan pembelajaran
PEMBAHASAN
Dari tantangan-tantangan yang didapati oleh penulis dalam prakti baik ini, penulis mencoba mencari solusinya yaitu, dengan memahami karakteristik materi, disini guru memilih model pembelajaran PjBL, mempelajari apa saja model-model dalam pembelajaran, lalu memahami karakteritik siswa dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaaan siswa. Lalu melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran yang terdapat dibuku siswa, pemahaman/kompetensi guru akan model pembelajaran PjBL serta juga pemahaman guru akan materi pembelajaran, menggunakan media yang berbasis TPACK, serta meningkatkan motivasi siswa.
Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode ini antara lain pemahaman / komptensi guru akan pembuatan RPP dan juga kreatifitas merancang kegiatan yang membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
Dengan kegiatan yang berpusat pada siswa / student centered sangat meningkatkan keaktifan peseta didik saat proses pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat senang, bisa dilihat dari keaktifan peserta didik dalam diskusi dan penyajian hasil proyek.
Pada tantangan pengelolaan alokasi waktu, Penulis selalu menginformasikan durasi waktu pada setiap tahap pembelajaran secara lisan dan melalui media powerpoint, dan juga memonitoring kegiatan pembelajaran di kelas seperti kegiatan pembuatan proyek, diskusi dan pencarian informasi sehingga kegiatan pembelajaran dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
KESIMPULAN
Pemilihan model pembelajaran P jBL menumbuhkan daya fikir kritis peserta didik, bekerja sama, mengahargai sesama, rasa tanggung jawab, hal ini terlihat dari pertanyaan dan tanggapan yang dilontarkan guru saat pembelajaran dan pembuatan proyek secara berkelompok dan presentasi dan Tanya jawab pada saat diskusi kelompok
Pemilihan metode yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa terlihat dari kegiatan peserta didik saat pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TPACK dengan menggunakan hp, sound system, google form, power point, link / barcode youtube dapat meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswa, hal ini terlihat dari hasil post tes yang nilainya di atas KKM, dengan rincian sebagai berikut :
Nilai Aspek Sosial dengn nilai rata-rata kelas 4, 00 (predikat sangat baik)
Nilai Aspek pengetahuan dengan nilai rata-rata 86,77
Nilai Aspek keterampilan dengan nilai rata-rata kelas unjuk kerja 95,00, Penilaian diskusi 88,00 dan penilaian hasil proyek 89,33
Dengan pengamatan dan pengkondisian waktu yang cermat oleh guru, membuat proses pembelajaran selesai tepat pada waktunya.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh penguasaan guru terhadap media pembelakaran, metode dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat.
Sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode pembelajaran, media pembajaran untuk membuat proses belajar dikelas semenarik mungkin
DAFTAR PUSTAKA
Hutapea, Jonathan, and Mariati Purnama Simanjuntak. "Pengaruh model pembelajaran project based learning (PjBL) terhadap hasil belajar siswa SMA." Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI) 5.1 (2017): 48-55.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H