Mohon tunggu...
Ade Nur Saadah
Ade Nur Saadah Mohon Tunggu... Freelancer - Mantan Jurnalis Lifestyle

Wife & Mom

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

GEPPUK (Gerakan Para Pendongeng Untuk Kemanusiaan): "Dongeng Tak harus Fiksi dan Mimpi"

24 Desember 2015   00:54 Diperbarui: 24 Desember 2015   01:34 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk program Jelajah Negeri, GEPPUK mendapat kesempatan untuk menyambangi anak-anak yang tinggal di perbatasan Indonesia – Malaysia, tepatnya dari Kapuas Hulu – Sambas sejauh 960-an kilometer. Program ini  didukung oleh Yonif 123 Rajawali Paspamtas (Pasukan Pengaman Perbatasan).

“Dalam mendongeng, kami selalu menceritakan hal-hal yang membumi dan mengakar. Bukannya untuk mengajak anak-anak mengkhayal dan lupa pulang.”

Iman lebih menjelaskan bahwa jangan pernah terjebak dengan istilah dongeng. “Dongeng itu kan hanya sebuah nama. Tapi sesungguhnya di dalamnya tersimpan banyak pembelajaran. Dongeng GEPUK bukan fiksi apalagi mimpi,” Iman menjelaskan.

Untuk menghidupkan kembali budaya berdongeng untuk anak sebelum mereka tidur, GEPPUK secara rutin membuat pelatihan edukasi untuk orang tua dan anak. Pelatihan teknik mendongeng untuk anak-anak sehingga tercapat harapan dari sebuah rumah ada satu orang pendongeng. Orang tua sudah seharusnya mengawal imajinasi anak dengan dongeng. Menggali dongeng dengan dongeng dan bersinergi dengan lembaga zakat maupun CSR perusahaan untuk mendonasikan bantuan bagi anak-anak  yang kuang beruntung. Bila Anda tertarik, Anda juga bisa menjadi bagian dari para pendongeng untuk kemanusiaan.

foto : facebook Iman Surahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun