Di tempat yang jauh itu... di kematian, kita akan bersama.
3...
Saya mencium bibirmu, ungu pucat, dingin dan manis...
2...
Saya merasa sangat mengantuk, saya terpejam. Saya merasa hampir sampai... kita akan segera bertemu, kita akan selalu bersama...
1...
9...
Saya tak pernah menekan tombol stop itu, lift tak pernah berhenti bergerak. Kamu memang ada di sana bersama saya. Membelakangi. Saya tak mampu bersuara, apalagi bergerak. Hanya silet yang tertancap di pergelangan, tanpa usaha. Merobek nyawa dalam tenang. Hanya darah yang mengalir menggenang. Kamu menoleh sesaat. Tapi saya terlanjur terpejam dengan senyum, terjatuh lunglai. Saya adalah seseorang di pelukanmu kini. Satu-satunya tempat yang ingin saya berada. Tepat sebelum saya tiada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H