Mohon tunggu...
Adam Sufi Ibrahim
Adam Sufi Ibrahim Mohon Tunggu... Editor - Siswa

Instagram : @adamsufii

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

"Dah Ma!" Sekarang Aku Tinggal Sendiri

26 Agustus 2017   21:34 Diperbarui: 26 Agustus 2017   21:47 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Akhirnya Rudi memutuskan untuk mengembalikan uang tersebut kepada pemiliknya. Keesokan hari. Rudi Duduk kembali ke bangku di pinggir jalan , tempat kejadian tersebut. Setelah sekian lama menunggu akhirnya sang Profesor-Doktor datang kembali ke tempat tersebut. Dan Rudipun mengembalikan Koper tersebut kepada sang Profesor-Doktor.

Setelah itu isi dari koper tersebut diperiksa oleh sangProfesorDokter dan ternyata isinya masih utuh. "Hai nak. Siapakah namamu?" tanya sang Profesor-Doktor tersebut kepada Rudi. "nama saya Rudi pak" jawab Rudi.

"hai Rudi. Sungguh mulia sekali hatimu, engkau telah menyelamatkanku. Engkau tahu itu?. Untung saja uangku ini jatuh kepada orang yang jujur. Aku sangat berterima kasih padamu". Kata sangProfesor-Doktor.

"sama-sama pak. Lagipula itu sudah menjadi kewajiban saya." Jawab Rudi pula.

"dimana rumahmu Rudi?. Kulihat kehidupanmu kurang layak. Kulihat. Sehari hari engkau berjualan koran. Apakah engkau tidak bersekolah?. Mengapa?"

Rudipun menjelaskan semuanya kepada sangProfesor-Doktor tersebut.

Kemudian Rudi diajak untuk makan bersama disebuah restoran mewah. Setelah itu sangProfesor-Doktor berpesan kepada Rudi "Nak, kamu adalah anak yang baik. Teruslah menjadi orang yang dapat dipercaya. Sebagai rasa terima kasihku kepadamu. Terimalah beasiswa sekolah dan beberapa uang ini. Jadilah orang yang baik & benar serta berguna bagi Orang lain". Rudipun menangis bahagia. Akhirnya ia dapat melanjutkan pendidikannya Kembali.

Belasan tahun pun berlalu. Sribu rintangan & jalan berliku Telah dilalui Rudi. Kini Rudi telah menjadi seseorang yang sukses. Ia telah memiliki istri dan anak. Kehidupannya lebih dari cukup. Ia juga merupakan orang kepercayaan masyarakat. Ia terkenal menjadi orang yang amanah. Pada suatu hari. Iapun teringat orang tuanya dahulu. Namun kini ia tidak sesedih seperti dahulu. Ia sedikit merasa bahagia karena telah menjalankan salah satu pesan dari orang tuanya yaitu menjadi orang yang berguna serta "dapat dipercaya"

Tamat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun